JAKARTA Juangsumatera.com – Situasi Laut di wilayah Arab makin memanas. Dalam update terbaru Jumat (12/1), Iran dilaporkan menangkap sebuah kapal tanker minyak, yang diyakini membawa minyak mentah yang disetujui Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut terjadi di lepas pantai Oman, dekat Selat Hormuz. Angkatan Laut Iran mengatakan, ini sebagai pembalasan atas pencurian minyaknya dari kapal tanker yang sama tahun lalu oleh AS.
“Angkatan Laut Republik Islam Iran menyita sebuah kapal tanker minyak Amerika di perairan Teluk Oman sesuai dengan perintah pengadilan,” kata kantor berita resmi IRNA, dikutip AFP dan dilansir dari CNBC Indonesia.
“Penyitaan tersebut merupakan pembalasan atas pelanggaran yang dilakukan oleh kapal Suez Rajan dan pencurian minyak Iran oleh AS,” tambahnya.
Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah Badan Keamanan Maritim Angkatan Laut Inggris (UKMTO) mengatakan, orang-orang bersenjata menaiki kapal St Nikolas milik Yunani yang berbendera Kepulauan Marshall di lepas pantai Oman. Kapal itu kemudian mengubah arah menuju Bandar- Jask di Iran.
“Empat atau lima penumpang tidak resmi dilaporkan mengenakan seragam hitam bergaya militer dengan masker hitam”, kata UMKTO.
Laporan sama juga dikeluarkan Ambrey, sebuah perusahaan risiko maritim Inggris. Disebutkan, bahwa sekelompok orang menaiki kapal St Nikolas dan menutupi kamera kapal.
Perusahaan manajemen kapal tanker Empire Navigation yang berbasis di Yunani mengatakan, komunikasi telah terputus dengan kapal tersebut. Diketahui kapal membawa 19 awak, di mana 18 orang Filipina dan satu orang Yunani.
Kapal tersebut memuat 145.000 ton minyak mentah di Basra, Irak. Rencananya kapal akan menuju Aliaga di Turki melalui Terusan Suez. (Tim)