SANAA Juangsumatera.com- Kelompok milisi Houthi Yaman telah membajak sebuah kapal kargo yang terkait dengan Israel di rute pelayaran penting laut Merah pada hari Minggu, sebanyak 25 awak kapal disandera
Aksi kelompok milisi sekutu Iran ini semakin meningkatkan kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas akan meluas. Kelompok Houthi mengatakan mereka membajak kapal tersebut karena hubungannya dengan Israel.
Mereka mengancam akan terus menargetkan kapal-kapal di perairan internasional yang terkait atau dimiliki oleh Israel hingga invasi brutal militer Zionis di Gaza, Palestina, diakhiri.
Semua kapal milik Israel atau yang berurusan dengannya akan menjadi target yang sah,” kata kelompok Houthi dilansir dari Sindonew.com Senin (20/11).
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Houthi atas serangan terhadap Galaxy Leader berbendera Bahama, sebuah kapal pengangkut kendaraan yang berafiliasi dengan miliarder Israel.
Disebutkan bahwa 25 awak kapal tersebut memiliki beragam kewarganegaraan, termasuk Bulgaria, Filipina, Meksiko, dan Ukraina, namun tidak ada warga Israel yang berada di kapal tersebut.
Kelompok Houthi mengatakan mereka memperlakukan para awak kapal sesuai dengan nilai-nilai Islam, namun tidak menjelaskan lebih lanjut apa maksudnya.
Kantor Netanyahu mengecam pembajakan kapal tersebut.”Itu tindakan teror Iran,” kata kantor tersebut, menyalahkan Teheran atas tindakan Houthi. Militer Israel menyebut pembajakan kapal tersebut sebagai insiden yang sangat serius dan berdampak global.
Para pejabat Israel bersikeras bahwa kapal itu milik Inggris dan dioperasikan Jepang. Namun, rincian kepemilikan dalam database pelayaran publik mengaitkan pemilik kapal dengan Ray Car Carriers, perusahaan yang didirikan oleh Abraham “Rami” Ungar, yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Israel.
Ungar mengatakan kepada, bahwa dia mengetahui kejadian tersebut tetapi tidak dapat berkomentar, karena dia menunggu rinciannya. Sebuah kapal yang terkait dengannya pernah mengalami ledakan pada tahun 2021 di Teluk Oman.
Media Israel menyalahkan Iran pada saat itu. Dunia pelayaran internasional yang kompleks sering kali melibatkan serangkaian perusahaan manajemen, bendera, dan pemilik yang tersebar di seluruh dunia dalam satu kapal. (Tim)