KAMPAR Juangsumatera.com- Program pembangunan untuk sanitasi lingkungan masyarakat di Desa Kampung Panjang Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar Provinsi Riau sudah ditumbuhi semak belukar.
Menurut pantauan wartawan di lokasi, Jum,at siang (12/1) bahwa, bangunan WC/toilet didekat jembatan yang menghubungkan Air Tiris dengan Kecamatan Kampar Utara sudah ditumbuhi semak belukar.
Atap bangunan WC di bagian belakang sudah banyak tanggal dan dalam WC juga ditemukan tumpukan sampah, walaupun 2 pintu masuk kedalam bangunan WC yang cukup megah tersebut dalam keadaan terkunci.
Salah seorang warga Kampung Panjang yang tidak mau disebut namanya mengatakan, bangunan WC untuk sanitasi masyarakat di Desa Kampung Panjang tidak pernah dipergunakan oleh masyarakat, hal tersebut disebabkan karena terlalu jauh di belakang pemukiman masyarakat.
Untuk menentukan lokasi bangunan Sanitasi WC tersebut yakni Kepala Desa, kita menduga karena tidak berfungsi WC tersebut karena terlalu jauh di belakang pemukiman warga.
Ditempat yang terpisah Kepala Desa (Kades) Kampung Panjang Anasril mengatakan, untuk perawatan bangunan WC tersebut tidak dianggarkan dan ke depan nya biaya perawatan bangunan WC akan kita anggarkan dalam APBDes.
Diakui Kades, bangunan WC senilai 500 Juta tersebut dibersihkan sekali setahun. “Pembersihan bangunan WC dan lingkungan nya hanya sekali setahun dan disaat hari raya Idul Ada’ha saja,” terangnya.
Ketika ditanya apakah dalam waktu dekat ada upaya Desa untuk melakukan pembersihan dilingkungan WC dan Anasril mengatakan, kita upayakan dalam waktu dekat pembersihan.
Diterangkan lebih lanjut oleh Anasril, bangunan WC tersebut terintegrasi dengan 40 WC masyarakat. Bangunan WC tersebutlah sebagai tempat penampungan dari 40 WC warga dan rumah warga tidak ada lagi Septic tank.
Proyek sanitasi tersebut sangat dirasakan manfaat nya oleh 40 KK disekitar bangunan WC tersebut. Didalam bangunan WC terdapat 12 kamar WC, 6 kamar untuk pria dan 6 kamar untuk perempuan.
Ketika ditanya kenapa bangunan WC tersebut dikunci dan Anasril mengatakan, kami terpaksa mengunci bangunan WC tersebut, hal tersebut disebabkan karena bangunan WC tersebut disalah gunakan oleh kaum muda untuk kegiatan tidak positif, terang Kades.
Anggaran pembuatan bangunan WC yang terkoneksi dengan rumah warga tersebut sebesar 500 juta dan dikerjakan pada tahun 2020. “Dikerjakan oleh OMS dari masyarakat Desa dan ada pendamping dan pihak PU sebagai pengawas,” ungkap Kades. (Tim)