GAZA Juangsumatera.com- Pertempuran baru di Gaza memasuki hari kedua pada Sabtu (2/12), setelah negosiasi memperpanjang gencatan senjata antara Hamas gagal. Para mediator yang menengahi konflik itu mengatakan, pemboman yang dilakukan Israel di Gaza telah mempersulit upaya untuk menghentikan kembali permusuhan dilansir dari iNews.id.
Wilayah timur Khan Younis, di bagian selatan Jalur Gaza, menjadi sasaran pemboman hebat ketika batas waktu gencatan senjata telah lewat, tak lama setelah fajar menyingsing pada Jumat (1/12) kemarin. Wartawan Reuters yang berada di Khan Younis melaporkan, kolom asap tampak membubung ke langit, setelah jet tempur Israel membombardir daerah itu.
Jumat malam, pejabat kesehatan Gaza mengatakan, serangan udara Israel telah menewaskan 184 orang dan melukai sedikitnya 589 korban lainnya. Pengeboman oleh jet-jet tempur zionis juga menghantam lebih dari 20 rumah.
Warga pun turun ke jalan dengan barang-barang yang ditumpuk di gerobak, mencari perlindungan lebih jauh ke barat Khan Younis. Baik Israel maupun Hamas saling menyalahkan atas gagalnya perpanjangan gencatan senjata.
Kedua pihak yang bertikai itu sama-sama menuduh pihak lawan menolak persyaratan pembebasan lanjutan para tawanan Israel oleh Hamas dengan imbalan pembebasan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
PBB mengatakan, pertempuran yang mulai pecah lagi kemarin bakal memperburuk keadaan darurat kemanusiaan yang ekstrem di Gaza. “Neraka di Bumi telah kembali ke Gaza,” kata Juru Bicara Kantor Kemanusiaan PBB, Jens Laerke, di Jenewa, Swiss.
“Hari ini, dalam hitungan jam, banyak orang dilaporkan tewas dan terluka. Keluarga-keluarga (Palestina) kembali diminta untuk mengungsi. Harapan pupus,” kata Kepala Bantuan PBB, Martin Griffiths.s
Anak-anak, perempuan, dan laki-laki di Gaza tidak punya tempat yang aman untuk berlindung. Gencatan senjata yang dimulai pada 24 November lalu sempat diperpanjang dua kali.
Israel mengatakan, jeda pertempuran tersebut dapat berlanjut asalkan Hamas membebaskan 10 tawanan setiap hari.
Namun, setelah tujuh hari berlangsungnya pembebasan perempuan dan anak-anak Israel serta para tawanan asing oleh Hamas, para mediator gagal menemukan formula untuk membebaskan lebih banyak sandera lagi.
Saat ini, masih ada 137 tawanan yang belum dibebaskan Hamas, termasuk sejumlah tentara zionis dan warga sipil laki-laki Israel. (YL)