JAKARTA, Juangsunatera.con — Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Hamas bisa mengakhiri agresi pasukan Zionis jika kelompok itu tak keras kepala.
“Pemimpin Hamas bisa mengakhiri penderitaan warga Gaza jika mereka berhenti keras kepala,” kata Hagari saat wawancara dengan media Arab Saudi, Al Arabiya, yang dirilis Selasa (15/7/2024) dikutip dari CNN Indonesia.
Dia lalu berujar, “Mereka penyebab penderitaan yang dialami warga Gaza.”
Hamas, kata Hagari, mencegah Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata. Dalam wawancara dengan Al Arabiya dikutip dari Al Jazeera, dia menunjukkan foto orang-orang yang masih di sandera Hamas.
Dengan kata lain, Hamas yang enggan membebaskan seluruh sandera dianggap menjadi batu sandungan gencatan senjata.
Israel melancarkan agresi ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023. Selama operasi, mereka menggempur habis-habisan warga dan objek sipil seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian.
Agresi Israel menyebabkan lebih dari 38.000 orang di Palestina meninggal, ratusan ribu rumah hancur, dan puluhan rumah sakit lumpuh.
Upaya gencatan senjata terus dilakukan Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat selaku mediator. Namun, negosiasi kerap buntu saat membahas lama waktu gencatan senjata dan pertukaran tahanan/ sandera.
Hamas ingin agresi Israel berhenti selamanya dan mereka menarik seluruh pasukan dari Palestina. Israel sementara itu ingin seluruh sandera dibebaskan dalam keadaan hidup atau mati.
Proposal gencatan senjata terbaru yang diajukan hanya menawarkan enam pekan gencatan senjata dan akan diperpanjang jika y kedua pihak sepakat.
Terlepas dari itu, internal Israel juga bergejolak. Pemerintahan Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan dari kelompok sayap kanan. Kelompok konservatif di kabinet itu beranggapan meneken gencatan senjata sama saja dengan mengibarkan bendera putih Israel. (isa/bac/tim)