By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Juang Sumatera Juang Sumatera Juang Sumatera
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Reading: Kasus Bullying di Kampar Meningkat, Lokasi Pondok Pesantren
Share
Font ResizerAa
Juang Sumatera Juang Sumatera
  • Advetorial
  • Bisnis
  • Budaya
  • Digital
  • Industri
  • Infrastruktur
  • Keuangan
  • Listrik
Search
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Have an existing account? Sign In
Follow US
KamparRiau

Kasus Bullying di Kampar Meningkat, Lokasi Pondok Pesantren

By Redaksi Published 8 Oktober 2024
Share
2 Min Read
Photo ilustrasi bullying
SHARE

KAMPAR, Juangsumatera.com – Kasus bullying atau kasus kekerasan fisik yang dilakukan berulang – ulang kepada korban di Kabupaten Kampar sudah mencapai 4 kasus.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Kampar, Linda Wati S.Km kepada Juangsumatera.com melalui telepon genggam, Selasa sore (8/10/2924).

“Kasus bullying dari bulan Januari 2024 sampai awal Oktober 2024 sudah mencapai 4 kasus. Semua kejadian nya berada di pondok Pesantren,” ungkap Linda Wati.

Diterangkan lebih lanjut oleh Linda Wati, bila kita bandingkan dari tahun sebelum nya ada peningkatan kasus. Untuk tahun 2023 kasus bullying hanya 1 kasus, sedangkan tahun 2024 ini baru awal Oktober sudah mencapai 4 kasus.

Salah satu penyebab meningkat nya kasus bullying di Kampar adalah kurang nya pengawasan dari pihak pondok Pesantren. Kita menduga jumlah siswa dengan jumlah guru yang mengawasi tidak sebanding.

Kita minta kepada Kemenag Kampar agar lebih meningkatkan pengawasan kepada pondok pesantren, terutama jumlah guru yang akan mengawasi anak – anak dan berapa jumlah siswa dalam satu lokal harus dibatasi.

Diterangkan lebih lanjut oleh Linda Wati, selama ini kasus bullying atau kasus kekerasan di pondok pesantren yang korban anak dan pelaku nya juga anak – anak selalu ditutupi.

Sekarang ini para orang tua sudah berani melaporkan kasus bullying kepada polisi dan akhirnya juga sampai kepada kita, kata nya singkat. (YL)

Redaksi 8 Oktober 2024 8 Oktober 2024
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Berikan Ulasan Anda untuk Berita ini
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Previous Article Kasus Seksual Anak Dibawah Umur di Kampar Sudah Mencapai 55 Kasus
Next Article Hizbullah Tembak 190 Roket ke Pangkalan Militer Israel
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

KamparRiau

Pengurus KNES : Kami Tidak Ada Diperas Oleh Kadis

23 Oktober 2025
KamparRiau

Gedung Irna Tahap III RSUD Bangkinang Baru 1 Lantai Difungsikan

22 Oktober 2025
KamparRiau

LPPNRI Kampar : Dugaan Mark Up Anggaran Cat Jembatan Water Front City

21 Oktober 2025
KamparRiau

Habiskan Anggaran 700 Juta Untuk Cat Jembatan Water Front City

20 Oktober 2025
Show More

JUANG SUMATERA

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Sekilas

Menyajikan berita, informasi, data, dan hasil riset secara mendalam bagi kepentingan para pemimpin bisnis dan pengambil kebijakan, namun dikemas secara lugas dan atraktif agar mudah dipahami publik.
Kategori Lainnya
  • Riau
  • Infrastruktur
  • Digital
  • Keuangan
 
  • Bisnis
  • Industri
  • Listrik
  • Pertambangan

Langganan Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
© juangsumatera.com - All Right Reserved
Welcome Back!

Masuk ke akun Anda

Lost your password?