JAKARTA Juangsumatera.com- Militan Hizbullah tengah menyiapkan pembalasan atas pembunuhan pemimpin senior Hamas Saleh al-Arouri di Beirut, Lebanon pada Selasa (2/1).
Mereka menuding negara Zionis berada di belakang serangan udara yang menewaskan al-Arouri. “Sudah ada perencanaan hukuman atas pembunuhan al Arouri,” ujar pernyataan Hamas dikutip dari The Guardian.
Serangan drone bunuh diri pada Selasa kemarin di Beirut telah menewaskan al Arouri serdama, dua tokoh senior Hamas dan tiga anggota lainnya. Ini adalah serangan yang serius terhadap Lebanon, kata kelompok itu dalam sebuah postingan Selasa malam di Telegram.
“Merupakan perkembangan berbahaya dalam perang antara musuh dan poros perlawanan tidak akan berjalan tanpa tanggapan atau hukuman. Perlawanan sudah ada di pelatuknya,” demikian peryataan tersebut.
Sementara itu, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh telah mengeluarkan pernyataan keras melalui televisi yang menyebut pembunuhan pemimpin Hamas Saleh al-Arouri di Lebanon sebagai pembunuhan, dilansir dari TRIBUNNEWS.COM.
Ia berujar, pembunuhan pemimpin Al-Arouri dan saudara-saudaranya oleh pendudukan merupakan tindakan teroris sepenuhnya, pelanggaran kedaulatan Lebanon, dan perluasan agresi.
“Pendudukan Nazi memikul tanggung jawab atas agresi ini dan tidak akan berhasil mematahkan kemauan ketahanan dan perlawanan gigih rakyat kami serta perlawanan mereka yang gagah berani,” tegas Haniyeh
Laksamana Muda Daniel Hagari menegaskan, pasukan Israel ‘dalam kesiapan tinggi’. Namun ia bungkam saat ditanya keterlibatan negaranya dalam kematian seorang pemimpin penting Hamas itu.
Ia tidak menyebutkan secara langsung pembunuhan Saleh al-Arouri dalam serangan pesawat tak berawak Israel yang dilaporkan di Beirut, Lebanon. Dan Israel sejauh ini belum mengatakan pihaknya bertanggung jawab.
Namun dalam hal yang bisa dilihat sebagai sebuah singgungan terhadap hal tersebut, dan dugaan bahwa kejadian tersebut dapat meningkatkan risiko eskalasi konflik ke Timur Tengah yang lebih luas. (Tim)