Jakarta Juangsumatera.com- Sekitar 76 orang pensiunan guru mengaku diiming – imingi keuntungan sekitar 4 sampai 5 persen setiap bulannya jika mau berinvestasi di PT FIM. Namun, janji tersebut tak kunjung direalisasikan.
“Iming – iming nya akan diberikan hasil sekitar 4 sampai 5 persen per bulannya selama dua sampai lima tahun,” kata kuasa hukum korban Mochammad Muchsin di Polda Metro Jaya, Sabtu (25/11) dilansir dari Kompas.com.
Selain itu, PT FIM juga meyakinkan para korban agar tak takut berinvestasi. Sebab, dana investasi yang telah digelontorkan para nasabahnya telah diasuransikan. “Jika PT FIM mengalami kebangkrutan, uang nasabah akan dikembalikan melalui asuransi,” ucap dia.
Mendengar hal itu, para korban lantas tertarik, hingga bersedia menginvestasikan uangnya di PT FIM. Para korban kemudian menyetorkan uang modal investasi itu bervariasi, ada yang Rp 98 juta, Rp 100 juta, bahkan ada yang mencapai Rp 500 juta.
“Mereka (korban) ini uangnya itu juga bukan memang punya uang tabungan, tapi mereka memperoleh dari pinjaman di bank dengan jaminan SK pensiunan,” tambah Muchsin.
Seiring berjalannya waktu, uang yang dijanjikan kepada para korban itu rupanya tak terwujud hingga saat ini. Padahal, para korban sudah menagih ke PT FIM. “Kami sudah tagih segala macam dan (PT FIM) sudah berjanji kembalikan uangnya tapi sampai sekarang tidak terealisasi,” kata Muchsin.
Atas hal itulah, para pensiunan guru itu melaporkan kasus dugaan investasi bodong PT FIM ke Polda Metro Jaya. (YL)