By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Juang Sumatera Juang Sumatera Juang Sumatera
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Reading: Buronan BNN Diduga Anggota Kartel Sinaloa El Chapo
Share
Font ResizerAa
Juang Sumatera Juang Sumatera
  • Advetorial
  • Bisnis
  • Budaya
  • Digital
  • Industri
  • Infrastruktur
  • Keuangan
  • Listrik
Search
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Have an existing account? Sign In
Follow US
Hukrim

Buronan BNN Diduga Anggota Kartel Sinaloa El Chapo

By Redaksi Published 5 September 2024
Share
3 Min Read
Fernando Tremendo Chimenea alias Gregor Johann Haas ditangkap di Filipina
SHARE

JAKARTA, Juangsumatera.com — Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri berharap pemerintah Filipina mau menukar buronan utama Badan Narkotika Nasional (BNN), Fernando Tremendo Chimenea alias Gregor Johann Haas, dengan Alice Guo yang ditangkap di Indonesia.

Alice Guo merupakan eks Walikota Filipina yang jadi buronan dan berhasil ditangkap di Tangerang. Ia diduga punya hubungan dengan geng kriminal China.

Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti, Rabu (4/9), menyatakan sampai saat ini polisi masih berupaya untuk mengirimkan Gregor Johann Haas ke Indonesia dikutip dari CNN Indonesia.

“Diharapkan juga hal yang sama Filipina mau mengirimkan buronan utama BNN atas nama Gregor Haas, yang sampai saat ini masih dinegosiasikan upaya pertukarannya,” kata Khrisna.

Kabar penangkapan Gregor Johann Haas di Filipina sebelumnya diungkap polisi pada 15 Mei 2024. Saat itu, Krishna mengatakan, bahwa buronan BNN tersebut merupakan warga negara Australia yang selama ini berperan menyelundupkan narkoba ke wilayah Asia.

Gregor Johann Haas juga sempat tinggal di Gili Terawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kemudian, pada 16 Mei 2024, Karo Humas dan Protokol BNN Brigjen Sulistyo Pudjo menjelaskan, Johan terlibat dalam kasus penyelundupan Sabu ke Indonesia pada Desember 2023. Keterlibatan Johan diketahui penyidik dari pengembangan terhadap sejumlah jaringan Sabu di Indonesia.

“Kasusnya terjadi pada tanggal 5 Desember 2023 dan atas barang bukti sabu. Jadi beberapa jaringannya sudah kita tangkap tapi kita belum bisa ungkap,” kata Pudjo.

BNN masih mendalami frekuensi gembong narkoba tersebut menyelundupkan narkoba ke Indonesia. Sebab, aksi Johan melibatkan jaringan di tempat lain, seperti di negara tempatnya ditangkap, yaitu Filipina.

BNN pun berharap tindak pidana yang dilakukan Johan dapat diproses hukum di Indonesia. Mereka masih terus berkoordinasi dengan aparat kepolisian Filipina.

“Yang bersangkutan saat ini masih diamankan di sana dan kita akan segera jemput untuk mempertanggung jawabkan perbuatan dan mengungkap jaringannya yang ada di Indonesia maupun tempat lain,” ujar Pudjo.

Komisaris Imigrasi Filipina Norman Tansingco, dalam pemberitaan Associated Press pada 17 Mei 2024, mengatakan, bahwa Indonesia memburu Haas karena dia terlibat dalam pengiriman keramik lantai yang diisi lebih 5 kg zat metamfetamin.

“Obat-obatan itu disita oleh pihak berwenang Indonesia yang kemudian berdasarkan kesaksian dari kurir narkoba yang ditangkap bahwa paket-paket itu dikirim oleh Haas dari Guadalajara, Meksiko,” kata Tansingco seperti dikutip oleh AP.

Tansingco menggambarkan Haas sebagai “buronan kelas kakap karena diduga sebagai anggota kartel Sinaloa, sindikat kejahatan internasional yang bermarkas di Culiacan, Sinaloa, Meksiko yang mengkhususkan diri dalam kegiatan perdagangan narkoba dan pencucian uang.”

Kartel Sinaloa tersohor di Meksiko. Pemerintah Amerika Serikat menyebut kartel itu sebagai penyelundup narkotika terbesar di dunia. Kartel Sinaloa didirikan oleh Joaquain ‘El Chapo’ Guzman pada akhir 1980. (tfq/tsa/tim)

Redaksi 5 September 2024 5 September 2024
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Berikan Ulasan Anda untuk Berita ini
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Previous Article Pejabat yang Bantu Pelarian Alice Guo ke RI, Terancam di Pecat
Next Article 97 Orang Kades Diperpanjang Masa Jabatan di Kampar
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Hukrim

5 Orang Warga Muara Mahat Baru Dilaporkan ke Polres Kampar

30 Juni 2025
Hukrim

KPK Kembali Menangkap Eks Sekretaris MA Nurhadi

30 Juni 2025
Hukrim

5 Orang Ditetapkan Tersangka Oleh KPK, Terkait OTT di Sumut

28 Juni 2025
Hukrim

KPK Tangkap ASN dan Pihak Swasta, OTT di Mandailing Natal

28 Juni 2025
Show More

JUANG SUMATERA

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Sekilas

Menyajikan berita, informasi, data, dan hasil riset secara mendalam bagi kepentingan para pemimpin bisnis dan pengambil kebijakan, namun dikemas secara lugas dan atraktif agar mudah dipahami publik.
Kategori Lainnya
  • Riau
  • Infrastruktur
  • Digital
  • Keuangan
 
  • Bisnis
  • Industri
  • Listrik
  • Pertambangan

Langganan Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
© juangsumatera.com - All Right Reserved
Welcome Back!

Masuk ke akun Anda

Lost your password?