By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Juang Sumatera Juang Sumatera Juang Sumatera
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Reading: Yusnawati Masih Anggota KUD MMS, Lahan Sawit Dibiarkan Tidak Terawat
Share
Font ResizerAa
Juang Sumatera Juang Sumatera
  • Advetorial
  • Bisnis
  • Budaya
  • Digital
  • Industri
  • Infrastruktur
  • Keuangan
  • Listrik
Search
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Have an existing account? Sign In
Follow US
KamparRiau

Yusnawati Masih Anggota KUD MMS, Lahan Sawit Dibiarkan Tidak Terawat

By Redaksi Published 16 Juli 2025
Share
3 Min Read
Kantor KUD Muara Mahat Sejahtera
SHARE

KAMPAR, Juangsumatera.com – Salah seorang anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Muara Mahat Sejahtera (MMS) Desa Muara Mahat Baru Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar dibiarkan tidak terawat.

Anggota KUD MMS yang masih terdata di KUD MMS dengan nama Yusnawati warga Desa Muara Mahat Baru sudah 9 tahun sawitnya tidak terawat dan dilain sisi Yusnawati Masih anggota KUD MMS, hal tersebut disampaikan oleh penasehat hukum Yusnawati, Daulat Panjaitan kepada wartawan di Tapung, Rabu (16/7/2025).

Diterangkan lebih lanjut oleh Daulat Panjaitan, menurut pengakuan Yusnawati selaku pemilik kebun, bahwa yang bersangkutan masih anggota koperasi Muara Mahat Sejahtera (MMS). Tetapi kebun sawit nya sudah 9 tahun tidak terawat.

“Yusnawati juga membayar kewajiban nya kepada koperasi MMS sebagai anggota. Tapi sayang sawitnya tidak dipanen koperasi, tetapi yang memanen sawit yakni menantunya tanpa seizin Yusnawati,” kata Daulat Panjaitan.

Diterangkan lebih lanjut Daulat Panjaitan, menurut pengakuan Ketua KUD Muara Mahat Sejahtera kepada saya, bahwa Yusnawati masih anggota koperasi dan belum keluar sebagai anggota koperasi.

“Kita sangat menyayangkan kinerja pengurus KUD Muara Mahat Sejahtera yang kurang bertanggung jawab kepada anggota nya. Kebun sawit milik anggota nya dibiarkan tidak terawat sampai 9 tahun lamanya,’ tegas Daulat Panjaitan.

Seharusnya menurut Daulat Panjaitan, KUD Muara Mahat Sejahtera harus bertanggung jawab dalam perawatan kebun sawit dan panen buah sawit dan bukan sebaliknya melakukan pembiaran.

Terkait permasalahan tersebut telah terjadi pengeroyokan dilahan kebun Yusnawati. Korban pengeroyokan yakni penasehat hukum Yusnawati, Daulat Panjaitan.

Sebelumnya, Warga Desa Muara Mahat Baru Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar sebanyak 5 orang dilaporkan ke Polres Kampar. Mereka dilaporkan atas kasus pengeroyokan.

Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang kuasa hukum dari Yusnawati (76), Daulat Panjaitan kepada wartawan, Senin (30/6/2025). “Kasus pengeroyokan tersebut terjadi di areal kebun sawit milik Yusnawati di Desa Muara Mahat Baru,” terangnya.

Diterangkan nya lebih lanjut, kejadian pengeroyokan tersebut pada hari Rabu 25 Juni didalam kebun sawit milik Yusnawati. Kami disuruh oleh ibu Yusnawati untuk memanen sawit dan saya hanya mengawasi tukang panen.

“Disaat saya mengelilingi kebun datang beberapa orang menghampiri saya dan mereka mengeluarkan kata – kata kotor kepada saya. Beberapa orang dari mereka melakukan pengeroyokan,” terang Daulat.

Mereka juga sorakan/teriakan, bakar – bakar dan bakar dia sama mobil nya kepada saya dan untung cepat saya lari dari areal kebun untuk menyelamatkan diri. Setelah itu saya telepon pemilik kebun Yusnawati.

Atas kejadian tersebut, saya sudah membuat laporan di Polres Kampar dan didampingi oleh pemilik kebun Yusnawati. Laporan tersebut hari Kamis 26 Juni, ungkap Daulat.

“Apa yang saya alami atas pengeroyokan tersebut dan saya sudah melakukan visum di RSUD Bangkinang,” ungkap Daulat. (tim)

Redaksi 16 Juli 2025 16 Juli 2025
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Berikan Ulasan Anda untuk Berita ini
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Previous Article Lahan Sawit 1 H Hanya 100 Ribu Untuk PADes, Masyarakat Kenantan Kecewa
Next Article Stafsus Nadiem, Jurist Tan Jadi Buron Kasus Laptop Rp 9,9 Triliun
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

KamparRiau

Pengurus KNES : Kami Tidak Ada Diperas Oleh Kadis

23 Oktober 2025
KamparRiau

Gedung Irna Tahap III RSUD Bangkinang Baru 1 Lantai Difungsikan

22 Oktober 2025
KamparRiau

LPPNRI Kampar : Dugaan Mark Up Anggaran Cat Jembatan Water Front City

21 Oktober 2025
KamparRiau

Habiskan Anggaran 700 Juta Untuk Cat Jembatan Water Front City

20 Oktober 2025
Show More

JUANG SUMATERA

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Sekilas

Menyajikan berita, informasi, data, dan hasil riset secara mendalam bagi kepentingan para pemimpin bisnis dan pengambil kebijakan, namun dikemas secara lugas dan atraktif agar mudah dipahami publik.
Kategori Lainnya
  • Riau
  • Infrastruktur
  • Digital
  • Keuangan
 
  • Bisnis
  • Industri
  • Listrik
  • Pertambangan

Langganan Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
© juangsumatera.com - All Right Reserved
Welcome Back!

Masuk ke akun Anda

Lost your password?