JAKARTA Juangsumatera.com- Israel melancarkan serangan baru terhadap Rafah yang merupakan kota di perbatasan Gaza Selatan yang padat pada hari Jumat. Amerika Serikat, memperingatkan akan adanya bencana yang akan datang.
Diketahui di Rafah terdapat lebih dari Satu juta warga Palestina yang mengungsi mencari perlindungan. Dilansir AFP, Jumat (9/2) dikutip dari detiknews.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan pasukannya untuk bersiap beroperasi di Rafah, kota besar terakhir di Jalur Gaza yang mana pasukan darat Israel belum memasukinya.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan pada hari Kamis, bahwa Amerika Serikat tidak mendukung operasi Israel di Rafah. Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia menganggap tindakan Israel dalam perang melawan Hamas berlebihan’.
Diketahui, militer Israel meningkatkan serangan udaranya di Rafah pada hari Kamis. Para saksi melaporkan lebih banyak serangan dalam semalam.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut mengatakan pada Jumat pagi bahwa lebih dari 100 orang tewas pada malam itu, termasuk setidaknya delapan orang di Rafah.
Sementara itu Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan tiga anak tewas dalam serangan di Rafah.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan, informasi terkait mengenai serangan yang akan datang ke kota itu ‘mengkhawatirkan’ dan memperingatkan bahwa hal itu akan secara eksponensial meningkatkan apa yang sudah menjadi mimpi buruk kemanusiaan.
Wakil Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel mengatakan, Washington belum melihat bukti adanya perencanaan serius untuk operasi darat di Rafah.
Hal itu karena Rafah juga merupakan pintu masuk penting bagi bantuan kemanusiaan. Dia menambahkan, serangan semacam itu bukan sesuatu yang kami dukung.
“Melakukan operasi seperti ini sekarang tanpa perencanaan dan sedikit pemikiran akan menjadi sebuah bencana,” katanya.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken menyampaikan kekhawatiran Washington kepada Netanyahu secara langsung, selama pembicaraan pada hari Rabu di Yerusalem, kata Patel. (Tim)