By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Juang Sumatera Juang Sumatera Juang Sumatera
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Reading: Menaker Bantah Badai PHK Terjang Pekerja Indonesia
Share
Font ResizerAa
Juang Sumatera Juang Sumatera
  • Advetorial
  • Bisnis
  • Budaya
  • Digital
  • Industri
  • Infrastruktur
  • Keuangan
  • Listrik
Search
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Have an existing account? Sign In
Follow US
Nasional

Menaker Bantah Badai PHK Terjang Pekerja Indonesia

By Redaksi Published 5 Maret 2025
Share
3 Min Read
Menaker Yassierli
SHARE

JAKARTA, Juangsumatera.com — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli membantah pemberitaan terkait badai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda pekerja di Indonesia belakangan ini.

“Menurut saya, terkait dengan berita ada istilahnya sampai ‘badai’ (PHK) apa segala, menurut saya itu harus kita lihat secara proporsional,” katanya dalam Konferensi Pers di Kemnaker, Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2025) dikutip dari CNN Indonesia.

Yassierli tak sepakat dengan daftar perusahaan dan jumlah buruh yang kehilangan pekerjaan. Ia mengaku sampai menurunkan tim untuk mengecek langsung kondisi di lapangan.

Menurutnya, fakta di lapangan berbanding terbalik dengan isu badai PHK. Menaker Yassierli bahkan mengklaim data-data pemutusan hubungan kerja itu sudah usang.

“Setelah kita cek, sebenarnya tidak semua (perusahaan PHK). Contoh Mayora, kita sudah cek ternyata tidak seperti itu. Bahkan ada beberapa (perusahaan) yang dilaporkan PHK, pekerjanya malah nambah,” klaim Yassierli.

“Muncul daftar-daftar nama perusahaan dan PHK-nya sekian, tapi tahunnya gak ada. Kita lihat itu ternyata tahunnya itu dari 2021. Sehingga menurut kami, validitas dari informasi yang beredar itu sama-sama kita jaga,” sambungnya.

Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu menegaskan banyak faktor yang mempengaruhi PHK. Ada kondisi ekonomi makro, daya saing perusahaan, sampai tata kelola internal.

Yassierli kemudian mengutip data terbaru dari Kementerian Perindustrian. Menurutnya, angka-angka tersebut justru menunjukkan penciptaan lapangan kerja yang cukup banyak.

Sang menteri mengaku juga telah berkomunikasi langsung dengan Kemenperin terkait rilis data industri manufaktur tersebut.

“Malah kalau kita lihat terjadi pertumbuhan industri manufaktur sebenarnya. Penyerapan tenaga kerja tahun lalu itu 1 juta lebih. Kemudian, dibandingkan dengan data PHK yang kami miliki sekitar 50 ribu. Jadi, pesan positif ini menurut saya juga harus kita sampaikan,” beber Yassierli.

“Pak Wamen (Wamenaker Immanuel Ebenezer) juga mengunjungi beberapa pabrik yang kemudian akan menyerap sekian ribu pekerja. Kita punya kawasan-kawasan pertumbuhan industri yang itu juga tumbuh. Belum lagi, program-program strategis Bapak Presiden Prabowo yang kemudian itu akan menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang sangat signifikan,” tambahnya.

Sejumlah kasus PHK mencuat belakangan ini. Ada yang terjadi di pabrik Yamaha Music, KFC alias PT Fast Food Indonesia, sampai PT Sanken Indonesia.

Wamenaker Immanuel Ebenezer juga baru mengunjungi pabrik PT Danbi International di Garut, Jawa Barat pada Senin (3/3). Pabrik pembuat bulu mata palsu itu dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga (PN) Jakarta pada 10 Februari 2025 dan membuat 2.079 buruh terancam PHK.

Sedangkan kasus PHK yang cukup besar menimpa PT Sri Rejeki Isman Tbk alias Sritex. Pabrik garmen dan tekstil itu tutup total per 1 Maret 2025 dan ada 8.400 karyawan terkena PHK.

Menaker Yassierli mengatakan pemerintah bakal fokus mengurus Sritex terlebih dahulu ketimbang kasus PHK lain. Namun, ia tak menjelaskan alasan pastinya kenapa Sritex dianakemaskan.
(agt/skt/red)

Redaksi 5 Maret 2025 5 Maret 2025
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Berikan Ulasan Anda untuk Berita ini
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Previous Article Drone AS Ditembak Houthi Dekat Yaman
Next Article LPPNRI : Bupati Kampar Harus Segera Menertibkan Mobil Dinas
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Nasional

Ormas Minta Rp 5 Miliar Untuk Keluar dari Lahan BMKG

23 Mei 2025
Nasional

Respon Kejagung : Perpres Jaksa Dapat Perlindungan TNI – Polri

22 Mei 2025
Nasional

Netanyahu Diancam Tiga Negara Sekutu Barat Berbalik Serang Israel

21 Mei 2025
Nasional

Netanyahu Isyaratkan Terbuka Akhiri Perang dengan Hamas

19 Mei 2025
Show More

JUANG SUMATERA

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Sekilas

Menyajikan berita, informasi, data, dan hasil riset secara mendalam bagi kepentingan para pemimpin bisnis dan pengambil kebijakan, namun dikemas secara lugas dan atraktif agar mudah dipahami publik.
Kategori Lainnya
  • Riau
  • Infrastruktur
  • Digital
  • Keuangan
 
  • Bisnis
  • Industri
  • Listrik
  • Pertambangan

Langganan Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
© juangsumatera.com - All Right Reserved
Welcome Back!

Masuk ke akun Anda

Lost your password?