JAKARTA, Juangsumatera.com – Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengingatkan para aktivis reformasi 1998, yang khususnya sedang memiliki kuasa, agar berhati-hati memelihara kekuasaan.
Peringatan itu disampaikan Mahfud melalui akun media sosialnya, baik X maupun Instagram, pada Rabu (21/8/2024) pagi. “Kawan-kawanku Eksponen Angkatan Reformasi 1998. Sudah 25 tahun kita melakukan reformasi dan sudah banyak di antara kita yang menggenggam kekuasaan,” ujar Mahfud di akun X miliknya.
“Yuk, berhati-hati memelihara kekuasaan sebagai amanah. Jangan sewenang-wenang dan jangan korupsi, baik korupsi uang maupun korupsi politik,” tutur dia.
Mahfud mengingatkan agar para eksponen 1998 tidak terjebak ke dalam situasi sepertinya halnya “sedang menunggangi singa liar”.
“Menunggangi singa liar itu mengerikan. Mau turun takut diterkam singa, mau terus di punggung singa pasti takkan kuat dan pasti ada batasnya. Terkadang banyak juga yang memanah singa tetapi nyasar ke penunggangnya,” tulis Mahfud dikutip dari KOMPAS.com.
Oleh karena itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut mengingatkan aktivis 98 agar menjaga kekuasaan dengan menegakkan konstitusi.
“Agar tak sampai masuk ke situasi menunggangi singa liar, jagalah kekuasaan degan menegakkan konstitusi dan membangun demokrasi yang berkeadaban. Semoga Tuhan selalu memberkati Indonesia,” tulis Mahfud.
Di sisi lain, sejumlah aktivis 98 dan aktivis pro demokrasi berencana menggelar aksi di depan Gedung MK, Jakarta Pusat, pada hari ini, Kamis (22/8/2024), mulai pukul 10.00 WIB.
Dalam pesan berantai, aksi itu menarasikan “selamatkan demokrasi dan selamatkan republik”. Agenda itu juga menarasikan “Putusan MK vs Revisi UU oleh DPR telah menjadi problem konstitusional yang serius”.
Selain para aktivis, demonstrasi itu rencananya juga diikuti para guru besar dan akademisi. (Tim)