KAMPAR Juangsumatera.com- Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) Kabupaten Kampar angkat bicara, terkait kecelakaan maut sepeda motor dengan sepeda motor dijalan tol Bangkinang – Tanjung Alai, Rabu sore (31/1) dan 2 orang meninggal dunia atas nama Purnama dan Handika disaat kejadian tersebut.
Anggota LPPNRI Kabupaten Kampar Daulat Panjaitan kepada Juangsumatera.com Sabtu (10/2) mengatakan, pihak HK harus bertanggung jawab atas kecelakaan maut dijalan tol, karena diduga pihak HK lalai dalam penjagaan pintu masuk tol.
Diterangkan lebih lanjut oleh Daulat Panjaitan, sampai saat ini sudah 3 orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut dan terakhir hari Minggu (4/2), salah seorang korban kritis dijalan tol atas nama Rifki, juga meninggal dunia.
Kalau pihak pengelola tol ketat melakukan penjagaan pintu masuk tol Bangkinang – Tanjung Alai dan kecelakaan maut sepeda motor dijalan tol tidak akan terjadi. “Memang kita akui anak – anak salah masuk kedalam jalan tol, tetapi pihak HK punya kewajiban juga untuk menjaga pintu tol karena masih tahap pengerjaan,” tegasnya.
Informasi yang kita dapatkan, keluarga korban hanya dibantu oleh pengelola tol hanya 2 Juta rupiah untuk 1 korban jiwa. Bantuan tersebut sangat keterlaluan dan seolah – olah pihak pengelola tol Bangkinang – Tanjung Alai tidak bersalah, kata Daulat Panjaitan.
Sebelumnya salah seorang orang tua korban kecelakaan maut sepeda motor dijalan tol Bangkinang – Tanjung Alai, Suparmin ayah dari Rifki di rumah nya di Silam, Kamis siang (8/2) mengatakan, memang pihak tol melarang anak – anak masuk kedalam jalan tol.
Diterangkan lebih olah Suparmin, nama nya anak – anak mereka tetap juga masuk walaupun dilarang dan anak – anak banyak masuk kedalam tol tersebut melalui pintu masuk disebelah jembatan penyebrangan daerah Silam.
Kita minta kepada pengelola tol, agar pintu masuk tol Bangkinang – Tanjung Alai dijaga ketat agar anak – anak tidak menjadi korban lagi dijalan tol, harap nya.
Untuk diketahui, pintu masuk didamping jembatan penyebrangan di Silam dijaga oleh oleh pihak HK. (YL)