KAMPAR Juangsumatera.com- Ijtima ulama dilakukan untuk menemukan kata mufakat atau keputusan bersama seluruh ulama terhadap terjadinya isu-isu strategis terutama permasalahan NKRI dan juga Ijtima’ ulama melalui dakwahnya dapat mengajak seluruh umat untuk menjaga keutuhan NKRI.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Sekda Kabupaten (Sekdakab) Kampar Hambali saat membuka Ijtima Ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kampar yang ke X di Aula Kantor Bupati Kampar pada Sabtu (9/12).
Diterangkan lebih lanjut oleh Hambali, melalui Ijtima’ ulama MUI, forum ini sebagai tempat menyampaikan ide, gagasan, dalam mencari solusi terhadap seluruh masalah keumatan dan menjaga keutuhan NKRI.
Hambali juga mengatakan melalui Ijtima’ ulama ini dapat menjaga dan mengajak seluruh umat untuk menjaga keutuhan dan persatuan umat.
Hambali juga menjelaskan, bahwa MUI dan seluruh ormas Islam yang ada di Kabupaten Kampar harus dilindungi oleh pemerintah daerah. Dimana ormas Islam adalah salah satu elemen sebagai penopang pembangunan Kabupaten Kampar, sekaligus sebagai penyejuk di tengah masyarakat.
Dengan demikian, Hambali mengajak semua ormas yang ada di kabupaten Kampar untuk bersatu padu, ibarat pepatah Kampar, “Tali Bapilin Tigo, Tigo Tungku Sajoghangan” karena dalam falsafah tersebut terdapat salah satunya Ulama.
Hambali menyampaikan, Ijtima’ ulama MUI adalah tradisi keberislaman yang sangat positif bagi bangsa religius seperti Indonesia. Sebab, ijtima’ bertujuan untuk merawat pengembangan NKRI dan penyelesaian masalah ke umatan berbasis pada persatuan dan kesatuan dan kajian sosial kebangsaan.
Seperti kita ketahui, bahwa masalah ke umatan belakangan ini terus berkembang dan sangat kompleks. Sehingga memerlukan solusi-solusi keagamaan yang progresif dan berwawasan masa depan. Apalagi masalah-masalah tersebut masuk dalam area ijitihadiyyah yang menjadi domain para ulama sebagai ahlinya, ujarnya. (YL)