By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Juang Sumatera Juang Sumatera Juang Sumatera
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Reading: Hamas Soal Gencatan Senjata Israel – Hizbullah di Lebanon
Share
Font ResizerAa
Juang Sumatera Juang Sumatera
  • Advetorial
  • Bisnis
  • Budaya
  • Digital
  • Industri
  • Infrastruktur
  • Keuangan
  • Listrik
Search
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Have an existing account? Sign In
Follow US
Tidak Terkategori

Hamas Soal Gencatan Senjata Israel – Hizbullah di Lebanon

By Redaksi Published 28 November 2024
Share
3 Min Read
Hanas
SHARE

JAKARTA, Juangsumatera.com – Pejabat senior Hamas, Sami Abu Zuhri, menyatakan harapan organisasi tersebut untuk mengakhiri konflik yang berlangsung di Gaza, menyusul kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.

Dalam pernyataan yang disampaikan pada Rabu (27/11/2024), Abu Zuhri mengatakan bahwa Hamas menghargai hak Lebanon untuk mencapai kesepakatan yang melindungi rakyatnya, sembari menyatakan harapan agar langkah serupa dapat dilakukan untuk Gaza.

“Hamas menghargai hak Lebanon dan Hizbullah untuk mencapai kesepakatan yang melindungi rakyat Lebanon, dan kami berharap kesepakatan ini dapat membuka jalan bagi tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri perang genosida terhadap rakyat kami di Gaza,” kata Abu Zuhri kepada Reuters dan dikutip dari CNBC Indonesia.

Gencatan senjata di Lebanon, yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS) dan Prancis, mulai berlaku pada Rabu setelah 13 bulan konflik antara Israel dan Hamas. Namun, upaya internasional untuk mengakhiri perang di Gaza antara Israel dan Hamas belum membuahkan hasil.

Dalam pernyataan lebih lanjut, Hamas menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan upaya mencapai gencatan senjata di Gaza, dengan tetap mempertahankan kondisi-kondisi utama yang harus dipenuhi.

“Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan setiap upaya yang bertujuan mencapai gencatan senjata di Gaza dan menghentikan agresi terhadap rakyat kami,” ungkap pernyataan Hamas.

Hamas menetapkan bahwa kesepakatan harus mencakup penghentian perang, penarikan pasukan Israel dari Gaza, kembalinya warga Gaza yang telantar ke rumah mereka, serta kesepakatan pertukaran tawanan antara pihak Israel dan Palestina.

Sementara itu, serangan militer Israel di Gaza pada Rabu menelan 15 korban jiwa, termasuk beberapa orang yang berlindung di sebuah sekolah yang digunakan sebagai tempat pengungsian. Warga Gaza merasa terabaikan tanpa adanya kesepakatan serupa seperti yang dicapai di Lebanon.

“Hamas telah menunjukkan fleksibilitas tinggi untuk mencapai kesepakatan dan masih berkomitmen pada posisi itu,” ujar Abu Zuhri.

Namun, dia menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu atas kegagalan mencapai kesepakatan, dengan mengatakan bahwa Netanyahu terus menghindari penyelesaian.

Hamas menegaskan bahwa mereka menginginkan kesepakatan yang mencakup penghentian perang di Gaza, pembebasan tahanan Palestina, dan pelepasan sandera Israel. Namun, Netanyahu bersikeras bahwa perang hanya dapat berakhir jika Hamas sepenuhnya diberantas.

Di Tepi Barat yang diduduki Israel, pejabat senior Otoritas Palestina, Hussein Al-Sheikh, menyambut baik kesepakatan gencatan senjata di Lebanon.

“Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk menekan Israel agar menghentikan perang kriminalnya di Jalur Gaza dan Tepi Barat serta semua tindakan eskalasi terhadap rakyat Palestina,” tulis Al-Sheikh di platform X.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden juga menyatakan bahwa pemerintahannya sedang mendorong tercapainya gencatan senjata di Gaza. Namun, hingga kini, proses negosiasi belum menunjukkan kemajuan signifikan.

Qatar, yang bertindak sebagai mediator, menyatakan bahwa mereka menunda upaya negosiasi hingga kedua belah pihak siap untuk membuat konsesi. (luc/tim)

Redaksi 28 November 2024 28 November 2024
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Berikan Ulasan Anda untuk Berita ini
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Previous Article Pilgub Jabar, Dedi Mulyadi-Erwan Unggul 61,16%
Next Article Gerindra : Di Perhitungan Internal, Pilgub Jakarta 2 Putaran
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

NasionalTidak Terkategori

Banyak Warga RI Kabur Jadi WN Singapura

16 Februari 2025
NasionalTidak Terkategori

Houthi Yaman Bajak Kapal Terkait Israel

20 November 2023
Tidak Terkategori

Duka Kebakaran di Kota Bangkinang, Korban Numpang Dirumah Keluarga

13 November 2023

JUANG SUMATERA

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Sekilas

Menyajikan berita, informasi, data, dan hasil riset secara mendalam bagi kepentingan para pemimpin bisnis dan pengambil kebijakan, namun dikemas secara lugas dan atraktif agar mudah dipahami publik.
Kategori Lainnya
  • Riau
  • Infrastruktur
  • Digital
  • Keuangan
 
  • Bisnis
  • Industri
  • Listrik
  • Pertambangan

Langganan Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
© juangsumatera.com - All Right Reserved
Welcome Back!

Masuk ke akun Anda

Lost your password?