JAKARTA, Juangsumatera.com – Sebuah laporan terbaru mengungkapkan bahan pager yang meledak di Lebanon beberapa hari lalu. Pager milik anggota Hizbullah itu diperkirakan telah dimodifikasi oleh badan mata-mata Israel, Mossad.
Laporan menyebutkan Mossad mencegat pengiriman pager beberapa bulan lalu. Kemudian mereka menyematkan bahan peledak di dalamnya.
Sky News Arabia menyebutkan Mossad menempatkan bahan peledak bernama Pentaerythritol tetranitrate (PETN) pada baterai pager, dikutip dari New York Post, Jumat (20/9/2024) dan dilansir dari CNBC Indonesia.
Sumber juga menyebutkan, perangkat diledakkan dengan sinyal eksternal. Pada akhirnya menyebabkan baterai terlalu panas.
Pakar Investigasi Kebakaran, Jerry Back menjelaskan, kejadian itu mengingatkannya pada alat peledak rakitan (IED) yang digunakan pemberontak dan teroris Irak dan Afghanistan. Konsepnya sama yakni mengubah perangkat menjadi alat peledak.
“Mereka memodifikasi ponsel menjadi alat peledak. Mereka memasukkan bahan-bahan yang berenergi, seperti C4 atau semacamnya, dan akan meletakkannya di sepanjang sisi jalan.
Saat melihat kendaraan AS lewat, mereka akan meneleponnya dan ponsel itu akan meledak,” jelasnya.
Ledakan terjadi pada Selasa pagi waktu setempat. Kepada Reuters, tiga sumber keamanan mengatakan perangkat yang meledak adalah model terbaru yang didapatkan Hizbullah beberapa bulan terakhir.
Perangkat yang tiba-tiba memanas juga diungkapkan seorang pejabat Hizbullah kepada Wall Street Journal. Menurutnya beberapa anggota merasakan pager yang memanas dan kemudian membuangnya sebelum akhirnya meledak.
Pejabat Hizbullah dan Lebanon menuding dalang di balik ledakan adalah Israel. Kedua belah pihak bersumpah akan melakukan aksi balas dendam atas kejadian itu. Namun Israel menolak mengomentari serangan ledakan itu. (dem/dem/tim)