KAMPAR, Juangsumatera.com – Menurut pengakuan pencari brondolan di kebun sawit milik PT Johan Sentosa mengakui terpaksa mencari brondolan karena kebutuhan hidup.
Salah seorang warga Terang Bulan Desa Salo Kecamatan Salo Kabupaten Kampar Provinsi Riau yang tidak mau disebut namanya kepada wartawan di Salo, Rabu (25/9/2024) mengatakan, kami terpaksa mencari brondolan buah sawit.
Diterangkan lebih lanjut oleh ibu setengah baya ini, karena kehidupan lah kami terpaksa mencari brondolan sawit. Kami tidak mengambil buah sawit yang ada di batangnya.
“Kami ditahan juga oleh pihak keamanan Johan Sentosa, dari 6 orang kami mencari brondolan sawit dan 3 orang laki – laki dan 3 orang perempuan. Ke 3 laki – laki dipukul dan ditendang oleh keamanan perusahaan yang mengaku anggota Kopassus,” ungkapnya.
Diterangkan lebih lanjut oleh ibu setengah baya ini, kami mencari brondolan sawit di areal kebun yang sedang di replanting/di tumbang batang nya oleh pihak perusahaan.
Sebelumnya, salah seorang korban pemukulan yang tidak mau disebut namanya kepada wartawan mengungkapkan, kami semua laki – laki yang ditangkap dipukul dan ditendang oleh pihak keamanan PT Johan Sentosa yang mengaku anggota Kopasus.
“Saya ditendang oleh Hilman yang mengaku anggota Kopasus, tendangan Hilman mendarat didada saya. Saya dan 2 orang teman lain juga direndam didalam kolam pada malam hari,” terang bapak setengah baya ini.
Kami dipukul dan ditendang dekat pos penjagaan kebun Johan Sentosa. Kejadian tersebut pada malam hari, karena kami pulang membawa brondolan sudah malam dan disaat kami perjalanan pulang dan kami ditahan dibawa ke pos penjagaan. Kejadian tersebut Minggu malam (22/9/2024), terangnya.
Diterangkan lebih lanjut oleh nya, kami hanya mencari brondolan buah sawit yang sedang di replanting/sudah di tumbang batangnya. Tidak mengambil buah sawit yang ada di batang nya.
Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh korban pemukulan yang lain juga tidak mau disebut namanya mengatakan, saya dipukul oleh Hilman yang mengaku anggota Kopasus.
“Saya dipukul sebanyak 3 kali oleh Hilman, dan juga saya direndam pada malam hari di kolam, saya tidak melawan,” ungkapnya.
Teman saya yang bernama Riyan juga dipukul. Setelah kami dipukul dan direndam kami disuruh pulang malam itu juga, terang nya.
Salah seorang ibu setengah baya yang juga ikut ditahan oleh oleh pihak keamanan yang juga tidak mau disebut namanya mengatakan, kami ditahan 6 orang oleh pihak keamanan Johan Sentosa pada Minggu malam disaat pulang bawa brondolan.
Diterangkan lebih lanjut oleh nya, 3 orang laki – laki teman kami dipukul dan ditendang oleh Hilman yang mengaku anggota Kopasus. Kami 3 orang perempuan tidak dipukul nya.
Kami minta kepada penegak hukum agar pelaku pemukulan diproses secara hukum yang berlaku di Indonesia. Kami ini manusia bukan untuk dipukul dan ditendang.
“Kami hanya mencari brondolan dan bukan mengambil buah sawit yang ada di batang nya,” terangnya singkat. (Tim)