TEL AVIV, Juangsumatera.com – Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mengecam pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Kecaman ini buntut serangan roket Hizbullah yang menyebabkan kebakaran di Israel utara.
Bentrokan antara Hizbullah dan militer Israel telah memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka di Israel utara sejak dimulainya perang di Gaza.
“Bagian utara sedang dilanda kebakaran dan pencegahan Israel juga ikut terbakar,” ungkap Yair Lapid, Senin (3/6/2024), dilansir Al Jazeera dan dikutip dari TRIBUNNEWS.COM.
Pemerintah tidak punya rencana untuk hari berikutnya di Gaza, tidak ada rencana memulangkan penduduknya ke utara, tidak ada manajemen, tidak ada strategi. Sebuah pemerintahan yang sepenuhnya melanggar hukum, papar Yair Lapid.
Sebagian besar wilayah Israel utara dilanda kebakaran hutan yang dipicu oleh roket yang diluncurkan dari Lebanon oleh kelompok Hizbullah, dan tim penyelamat berjuang untuk mengendalikannya, Senin (3/6/2024).
Banyak warga Israel yang tinggal di kota-kota dekat perbatasan Lebanon mengungsi beberapa bulan lalu mengingat meningkatnya pertempuran antara Israel dan Hizbullah.
Media Israel melaporkan beberapa orang mengalami luka ringan dan beberapa rumah terbakar. Cuaca panas dan kering membuat api semakin sulit dipadamkan. Otoritas taman Israel mengatakan, kebakaran telah mencakup ratusan hektar.
Dinas Pemadam Kebakaran Nasional mengatakan, setidaknya sembilan brigade pemadam kebakaran beroperasi hingga larut malam di beberapa tempat, termasuk di Kota Kiryat Shmona di mana mereka berusaha melindungi sejumlah rumah.
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan awan asap tebal terbentuk saat brigade pemadam kebakaran dan penyelamatan berusaha mengendalikan api. Menurut laporan, enam tentara cadangan IDF menderita luka ringan akibat menghirup asap. (Tim)