By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Juang Sumatera Juang Sumatera Juang Sumatera
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Reading: Semua Yang Bergerak di Gaza Jadi Target Tentara Israel
Share
Font ResizerAa
Juang Sumatera Juang Sumatera
  • Advetorial
  • Bisnis
  • Budaya
  • Digital
  • Industri
  • Infrastruktur
  • Keuangan
  • Listrik
Search
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Have an existing account? Sign In
Follow US
Nasional

Semua Yang Bergerak di Gaza Jadi Target Tentara Israel

By Redaksi Published 17 Mei 2025
Share
3 Min Read
Banyak bangunan hancur di Gaza karena serangan Israel
SHARE

GAZA, Juangsumatera.com — Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan tidak dapat menjangkau warga Palestina yang hilang di bawah puing-puing bangunan karena Israel terus bombardir Jalur Gaza pada Sabtu (17/5/2025).

Mahmoud Basal selaku juru bicara mengatakan, puluhan orang tewas dalam serangan Israel terbaru dan banyak yang masih tertimbun reruntuhan, termasuk serangan terhadap lebih dari 10 rumah berpenghuni di Beit Lahiya dan Jabalia.

“Pendudukan Israel menargetkan semua orang yang bergerak di wilayah utara Jalur Gaza,” kata Mahmoud Basal seperti diberitakan Al Jazeera dan dilansir dari CNN Indonesia.

Kami merasa sulit untuk menjangkau wilayah tersebut guna menyelamatkan warga, pengakuannya.

Serangan itu dilakukan setelah militer Israel mengumumkan tahap awal operasi intensif yang bertujuan mengalahkan Hamas.

Langkah-langkah tersebut, kata militer Israel, merupakan bagian dari perluasan pertempuran di Jalur Gaza, dengan tujuan mencapai semua tujuan perang, termasuk pembebasan mereka yang diculik dan kekalahan Hamas.

Peningkatan operasi terjadi saat situasi kemanusiaan di wilayah yang terkepung itu terus memburuk.

Salah satu rumah sakit terakhir yang masih berfungsi memperingatkan tidak lagi mampu merawat pasien yang terluka parah karena kekurangan pasokan dan serangan di dekatnya yang merusak tempat itu.

Tak hanya itu, RS di Gaza juga mengaku kehabisan kain kafan akibat gempuran yang tak kunjung berakhir sehingga warga sulit untuk memberikan pemakaman yang layak bagi korban kekejian Israel.

Basal mengatakan kepada AFP bahwa 10 jenazah telah dibawa ke rumah sakit Gaza setelah serangan pada Sabtu (17/5) pagi.

Tiga orang tewas dan empat orang luka-luka dalam serangan pesawat tak berawak di sebelah timur kota selatan Khan Younis, sedangkan tiga orang lainnya tewas dan beberapa orang luka-luka dalam pemboman sebuah rumah di Jabalia.

Sebuah serangan terhadap sebuah apartemen di sebelah barat laut Khan Younis menewaskan tiga orang, sementara satu orang tewas dan lima orang luka-luka, “termasuk seorang gadis, seorang perempuan muda dan ibu hamil.”

Operasi itu diluncurkan saat Israel menghadapi tekanan untuk mencabut blokade bantuan besar-besaran yang diberlakukannya di Gaza pada awal Maret karena negosiasi gagal mengenai langkah selanjutnya dalam gencatan senjata yang gagal beberapa minggu kemudian.

Organisasi-organisasi bantuan telah memperingatkan bahwa blokade itu telah menciptakan kekurangan kritis mulai dari makanan dan air bersih hingga bahan bakar dan obat-obatan.

Marwan Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara, mengatakan situasi di sana “tragis dan dahsyat setelah daerah sekitarnya menjadi sasaran lagi pagi ini, yang menyebabkan runtuhnya langit-langit dan retakan di dinding.”

Ruang operasi dan unit perawatan intensif sudah penuh dan kami tidak dapat menerima kasus kritis lagi,” katanya. Ia menambahkan bahwa ada “kekurangan parah unit darah, obat-obatan, perlengkapan medis dan terapi, serta prosedur pembedahan.”

Sultan mengatakan para dokter terpaksa mengambil darah untuk transfusi dari pasien lain dan bahkan dari diri mereka sendiri karena tidak mungkin mendapatkan sumbangan dari warga karena kekurangan gizi. (chri/red)

Redaksi 17 Mei 2025 17 Mei 2025
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Berikan Ulasan Anda untuk Berita ini
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Previous Article Usaha Galian Tanah Diduga Ilegal Bebas Beroperasi di Tenayan Raya
Next Article 117 WNI Ditolak Masuk Arab Saudi, Pakai Visa Kerja Untuk Haji
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Nasional

Prabowo Pantau Uji Tembak Torpedo Kapal Selam

31 Oktober 2025
Nasional

Inggris Sumbang Rp 77,2 M Bersihkan Ranjau di Gaza

31 Oktober 2025
Nasional

Rahayu Saraswati Tetap Jabat Anggota DPR Dari Hasil Putusan MKD

30 Oktober 2025
Nasional

20 Orang Tewas di Haiti Karena Banjir Dipicu Badai Melissa

30 Oktober 2025
Show More

JUANG SUMATERA

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Sekilas

Menyajikan berita, informasi, data, dan hasil riset secara mendalam bagi kepentingan para pemimpin bisnis dan pengambil kebijakan, namun dikemas secara lugas dan atraktif agar mudah dipahami publik.
Kategori Lainnya
  • Riau
  • Infrastruktur
  • Digital
  • Keuangan
 
  • Bisnis
  • Industri
  • Listrik
  • Pertambangan

Langganan Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
© juangsumatera.com - All Right Reserved
Welcome Back!

Masuk ke akun Anda

Lost your password?