JAKARTA, Juangsumatera.com – Kanada kini mengumumkan keadaan darurat. Lebih dari 17.000 orang di Provinsi Manitoba, di bagian barat, dievakuasi, Rabu malam waktu setempat.
“Pemerintah Manitoba telah mengumumkan keadaan darurat di seluruh provinsi karena situasi kebakaran hutan,” kata Perdana Menteri Manitoba, Wab Kinew, dalam konferensi pers, dikutip AFP, Jumat (30/5/2025) dan dilansir dari CNBC Indonesia.
“Ini adalah evakuasi terbesar yang pernah terjadi di Manitoba dalam ingatan kebanyakan orang,” katanya.
Pesawat militer dilaporkan juga dikerahkan di dua provinsi itu. Ini khususnya untuk memindahkan warga yang berada di wilayah terpencil, termasuk komunitas pribumi, salah satunya ke ibu kota Manitoba, Winnipeg.
Kebakaran sendiri bermula di kota kecil Sherridon. Namun ini merembet ke kota Flin Flon, tempat 5.000 orang penduduk tinggal. “Ini sangat luar biasa,” kata warga setempat pemilik pondok nelayan, Sheryl Matheson.
“Sangat berasap. Anda dapat melihat api dari jarak empat atau lima kilometer (km) dan bergerak cepat. Api membumbung setinggi lebih dari 121 kaki dan petugas pemadam kebakaran tidak dapat mendekati api untuk melakukan apa pun,” tambahnya lagi.
Warga lain, Elsaida Alerta mengatakan kepada penyiar publik CBC, bahwa dia mengalami kecemasan besar saat bersiap meninggalkan Flin Flon. Ia mengaku kondisi ini membuatnya stres.
“Khususnya bagi seseorang yang tinggal di kota besar (sebelumnya), yang tidak pernah harus mengungsi, ini benar-benar membuat stres,” katanya.
Sementara itu Kamis kemarin, keadaan darurat pun dilebarkan ke Provinsi Saskatchewan. Orang-orang dilaporkan telah sampai di penampungan sementara, setelah perjalanan panjang dan mengerikan, di mana jalan-jalan mengalami kemacetan luar biasa.
“Ini adalah situasi yang sangat serius yang kami hadapi di Saskatchewan,” ujar pemimpin provinsi itu, Scott Moe, dilansir laman yang sama.
“Kami menerapkan setiap tindakan yang memungkinkan untuk mempersiapkan komunitas kami. Jika melihat ke depan, situasinya tidak terlihat baik. Tampaknya akan semakin memburuk,” tambah Moe.
Perubahan iklim telah meningkatkan dampak peristiwa cuaca ekstrem di Kanada. Hampir 200.000 hektar hutan hangus hanya dalam sebulan terakhir, atau tiga kali lipat dari rata-rata tahunan selama lima tahun sebelumnya.
Pada tahun 2023, musim kebakaran hutan terburuk dalam sejarah negara itu, satu-satunya kematian yang tercatat adalah di antara petugas pemadam kebakaran.
Saat ini ada 134 kebakaran aktif di seluruh Kanada, termasuk di British Columbia, Alberta, Saskatchewan, Manitoba, dan Ontario. Setengahnya dianggap tidak terkendali. (sef/sef/red)
