KAMPAR, Juangsumatera.com – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Ramlah.SE.M.Si mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) inflasi melalui zoom meeting di pimpin langsung oleh Sekjen Kementerian Dalam Negri Drs.Tomsi Tohir.M.Si di lantai II ruang Vidcom kantor Bupati Kampar, Senin (11/11/2024).
Dalam acara tersebut juga hadir Dandim 0331 KPR di wakili oleh Sarafudin, Kepala BPS Kampar Budianto, Kepala Inspektorat Febrinaldi Tri Dharmawan.S.Stp.M.Si, Plt Kepala Bagian Perekonomian Y. Purwoko dan seluruh Tim TPID Kabupaten Kampar.
Dalam acara tersebut Pj Sekda Kampar, Ramlah menjelaskan, data Kabupaten Kampar Month-to-month (M-to-m) Inflasi 0,26, Year-to-date (Y-to-d) Deflasi 0,53%, Year-To-Year (Y-to-Y) 1,92%.
Untuk itu, tentu dalam kenaikan ini Pemerintah Kabupaten Kampar juga selalu akan berupaya untuk menekan angka inflasi ini dengan melaksanakan ide – ide supaya masyarakat tidak terbebani dengan kenaikan bahan pokok ini, seperti melakukan pasar murah di setiap desa yang ada di Kabupaten Kampar.

Ramlah juga menyebutkan, dalam rangka pengendalian inflasi Pemerintah Kabupaten Kampar akan terus berupaya maksimal melakukan upaya konkrit serta berkoordinasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait supaya selalu menekan angka Inflasi demi kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Kampar.
Selanjutnya, Sekjen Kementerian Dalam Negeri Drs.Tomsi Tohir.M.Si juga menyampaikan, perlunya mengecek setiap hari berbagai komoditas yang mengalami kenaikan insidentil.
Kenaikan insidentil yang dimaksud Tomsi yaitu ketika suatu komoditas tertentu di suatu daerah mengalami kenaikan harga, sedangkan daerah lain yang berdekatan tidak mengalami kenaikan.
“Perlu diketahui bahwa kenaikan (inflasi di daerah) itu sifatnya regional akibat situasi atau insidentil, ini tugas dari kita semua terutama yang daerahnya mengalami kenaikan.
Tomsi meminta seluruh kepala daerah untuk memperkuat kerja sama dengan para pemangku kepentingan di wilayah masing-masing, termasuk melibatkan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Penguatan itu perlu dilakukan secara terencana guna mengoptimalkan pengendalian inflasi. Dalam minggu ini komoditas yang berkontribusi pada inflasi di bulan November juga disoroti, di antaranya bawang merah, cabe, minyak goreng dan daging ayam ras.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Daerah yang terus mengawal Inflasi secara baik dari waktu ke waktu. Kami berharap atensi kepada Kepala Daerah yang inflasi di wilayahnya masin tinggi, itu karena ada kecenderungan kenaikan harga untuk komoditas pangan tertentu.
Begitu juga dengan Kepala Daerah yang wilayahnya mengalami deflasi agar mencermati dan me-maintenance dengan proporsional agar dapat tetap terjaga, terangnya. (Tim)


