KAMPAR Juangsumatera.com- Pj Bupati Kampar Hambali SE, MH menghadiri penyerahan sertifikat bebas frambusia dan sertifikat eliminasi filiriasis dalam rangka peringatan hari Neglected Tropical Diseases (penyakit tropis yang terabaikan) sedunia tahun 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (6/3).
Dalam hal ini Pj Bupati Kampar Hambali mengatakan, hari ini saya mengikuti kegiatan penyerahan sertifikat bebas frambusia dan sertifikat eliminasi filiriasis dalam rangka peringatan hari Neglected Tropical Diseases (NTD) sedunia tahun 2024.
“Untuk di tahun 2027 frambusia harus nol persen , untuk penyakit-penyakit yang lain kita tetap bekerja keras secara perlahan, yang terpenting kita tetap mengedukasi bersama dan bagaimana dari tahun ke tahun jumlahnya akan menurun,” ucap Hambali.
Selanjutnya, Menteri Kesehatan Indonesia Ir. Budi Gunawan Sadikin.CHFC.CLU menyampaikan, Frambusia adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum pertenue.
Diterangkan nya lebih lanjut, Infeksi ini biasanya terjadi di negara wilayah tropis yang memiliki sanitasi buruk, seperti Afrika, Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Oceania.
Penyakit yang tergolong NTD diantaranya kusta, frambusia, filariasis, sistosomiasis, dan cacingan. Diharapkan dengan adanya pengendalian penyakit ini, angka prevalensi kusta di Indonesia lebih kecil 1 dari 10.000 penduduk atau bisa mengejar sampai zero leprosy, zero disabilitas dan zero stigma.
Untuk penyakit yang lain menyatakan masih ditemukan di beberapa daerah di Indonesia, untuk itu kepala daerah sangat dibutuhkan perannya dalam pengendalian penyakit tersebut.
Budi Gunawan Sadikin menerangkan lebih lanjut, selain kusta ada frambusia yang masih ditemukan di beberapa daerah, dan paling banyak di daerah timur Indonesia (Papua, Maluku) dan untuk itu peran Bupati/Walikota perannya sangat penting.
Saya mengapresiasi langkah kepala daerah dalam rangka pengendalian NTD di wilayahnya dan berharap agar masyarakat dapat hidup lebih bersih dan sehat.
Saya berterimakasih sekali kepada para kepala Daerah yang sudah mengurangi, kalau bisa mengeliminasi NTD. Dengan ini semoga masyarakat kita bisa hidup lebih sehat dan lingkungan kita lebih sehat juga, ucap Budi. (Tim)