By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Juang Sumatera Juang Sumatera Juang Sumatera
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Reading: Perang Baru AS di Samudra Pasifik, Tewaskan 87 Orang
Share
Font ResizerAa
Juang Sumatera Juang Sumatera
  • Advetorial
  • Bisnis
  • Budaya
  • Digital
  • Industri
  • Infrastruktur
  • Keuangan
  • Listrik
Search
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Have an existing account? Sign In
Follow US
Nasional

Perang Baru AS di Samudra Pasifik, Tewaskan 87 Orang

By Redaksi Published 5 Desember 2025
Share
3 Min Read
Photo ilustrasi kapal tanker terbakar karena diserang
SHARE

JAKARTA, Juangsumatera.com – Serangan baru kembali dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap kapal yang diduga terkait pengedar narkoba di Samudra Pasifik. Setidaknya empat orang tewas dalam operasi tersebut.

Pengumuman resmi diberikan militer AS, Kamis waktu setempat. Sejak operasi perang terhadap narkoba dimulai Trump, total 87 orang tewas dalam serangan drone dan rudal Amerika.

Sebenarnya Trump dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth mendapat kecaman atas penyerangan itu. Klaim Trump dianggap tak menunjukkan bukti kuat.

Dalam peristiwa Kamis, seorang anggota parlemen senior dari Partai Demokrat yang melihat rekaman insiden itu mengatakan bahwa serangan AS dilakukan ke “para pelaut yang karam”. Sementara yang lain menggambarkannya sebagai “kemungkinan kejahatan perang”.

“Serangan terbaru menargetkan sebuah kapal di perairan internasional yang dioperasikan oleh Organisasi Teroris Tertunjuk,” kata Komando Selatan AS dalam sebuah unggahan di X, dikutip AFP, Jumat (5/12/2025) dan dilansir dari CNBC Indonesia.

“Intelijen mengonfirmasi bahwa kapal tersebut membawa narkotika ilegal dan transit di sepanjang rute perdagangan narkotika yang diketahui di Pasifik Timur,” tambahnya.

“Empat teroris narkotika pria di atas kapal tewas,” tulisnya lagi, menyertakan video yang menunjukkan sebuah kapal bermesin ganda melaju kencang di perairan sebelum terkena ledakan yang menyebabkan kapal tersebut terbakar.

Sebelumnya pada hari itu, para anggota parlemen menghadiri pengarahan rahasia di Capitol Hill. Di mana mereka diperlihatkan rekaman video serangan yang lebih panjang, yang hanya sebagian kecilnya telah dirilis ke publik.

“Rekaman itu menunjukkan militer Amerika menyerang pelaut yang karam menyebutnya ‘penjahat, penjahat sejati’,” ujar Anggota DPR Jim Himes, petinggi Partai Demokrat AS di Komite Intelijen DPR, kepada para wartawan.

“Salah satu hal paling meresahkan yang pernah saya saksikan selama saya mengabdi di pemerintahan,” katanya.

Ada dua orang yang jelas-jelas dalam kesulitan tanpa alat transportasi, dengan kapal yang hancur, yang dibunuh oleh Amerika Serikat.

Komentar kritis tak hanya dari Demokrat tapi juga Republik. Anggota DPR Republik, Don Bacon, mengatakan “kedua orang ini berusaha bertahan hidup” dan “aturan perang kita tidak mengizinkan kita membunuh korban selamat”.

“Aturannya adalah mereka harus menimbulkan ancaman langsung. Dan saya pikir kita bisa mengatakan mereka tidak menimbulkan ancaman langsung bagi negara kita,” kata Bacon.

Pemerintahan Trump bersikeras bahwa mereka secara efektif sedang berperang dengan para “teroris narkotika” dan presiden telah mengerahkan kapal induk terbesar di dunia dan berbagai aset militer lainnya ke Karibia, bersikeras bahwa mereka berada di sana untuk operasi antinarkotika.

Ketegangan regional telah meningkat akibat serangan dan peningkatan kekuatan militer, dengan pemimpin sayap kiri Venezuela, Nicolas Maduro, menuduh Washington menggunakan perdagangan narkoba sebagai dalih untuk “memaksakan perubahan rezim” di Caracas. (sef/sef/red)

Redaksi 5 Desember 2025 5 Desember 2025
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Berikan Ulasan Anda untuk Berita ini
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Previous Article Jenderal Tanpa Latar Belakang Intelijen Dipilih Netanyahu Jadi Bos Mossad
Next Article WNA China Ditangkap Saat Selundupkan Nikel di Bandara PT IWIP
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Nasional

Prabowo Dorong Kepala Daerah Dipilih DPRD

6 Desember 2025
Nasional

Hamas Kembali Tegaskan Tak Ingin Memerintah Gaza Pasca Perang

6 Desember 2025
Nasional

Jenderal Tanpa Latar Belakang Intelijen Dipilih Netanyahu Jadi Bos Mossad

5 Desember 2025
Nasional

Kerusakan Lingkungan Perparah Banjir Sumatra

4 Desember 2025
Show More

JUANG SUMATERA

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Sekilas

Menyajikan berita, informasi, data, dan hasil riset secara mendalam bagi kepentingan para pemimpin bisnis dan pengambil kebijakan, namun dikemas secara lugas dan atraktif agar mudah dipahami publik.
Kategori Lainnya
  • Riau
  • Infrastruktur
  • Digital
  • Keuangan
 
  • Bisnis
  • Industri
  • Listrik
  • Pertambangan

Langganan Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
© juangsumatera.com - All Right Reserved
Welcome Back!

Masuk ke akun Anda

Lost your password?