PANAMA CITY, Juangsumatera.com – Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat, Pete Hegseth, menyebut Terusan Panama terus menghadapi ancaman.
Bos Pentagon itu menegaskan AS tidak akan membiarkan China mengganggu Terusan Panama, yang ingin dikuasai oleh Washington.
Penegasan itu, seperti dilansir AFP, Rabu (9/4/2025) dan dikutip dari detiknews, disampaikan Hegseth saat mengunjungi Panama pada Selasa (8/4) waktu setempat.
Hegseth menjadi pejabat senior kedua AS yang mengunjungi Panama sejak Presiden Donald Trump kembali menjabat. Trump telah bertekad untuk mengambil alih terusan yang dibangun oleh AS tersebut, untuk melawan apa yang disebutnya sebagai pengaruh China yang tidak proporsional atas jalur perairan itu.
“Saat ini, Terusan Panama menghadapi ancaman terus-menerus,” kata Hegseth dalam pidatonya yang disampaikan di kantor polisi yang terletak di pintu masuk rute pelayaran Terusan Panama.
“Amerika Serikat tidak akan membiarkan komunis China atau negara lainnya mengancam operasi atau integritas terusan tersebut,” tegasnya.
AS membangun terusan yang berusia lebih dari seabad itu dan menyerahkannya kepada Panama tahun 1999 lalu.
Sebuah perusahaan Hong Kong bernama Panama Ports mengoperasikan dua pelabuhan yang ada di kedua ujung terusan yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Samudra Pasifik tersebut, yang dilalui oleh lima persen dari semua pelayaran global.
Pemerintahan Trump memberikan tekanan besar terhadap Panama untuk mengurangi pengaruh China pada terusan itu, yang dianggap AS sebagai ancaman terhadap keamanan nasional mereka.
“Saya ingin menjelaskan dengan sangat jelas. China tidak membangun terusan ini. China tidak mengoperasikan terusan ini. Dan China tidak akan menjadikan terusan ini sebagai senjata,” ucap Hegseth.
Berbicara bersama Presiden Panama Jose Raul Mulino, Hegseth mengatakan, AS dan Panama bersama-sama akan mengambil kembali Terusan Panama dari pengaruh China” dan tetap membukanya untuk semua negara, dengan menggunakan kekuatan pencegahan dari pasukan tempur paling kuat, paling efektif, dan paling mematikan di dunia.
Hegseth mengklaim bahwa kendali China atas infrastruktur penting di area Terusan Panama memberikan kekuatan pada Beijing untuk melakukan aktivitas mata-mata di seluruh wilayah Panama, yang membuat Panama dan AS kurang aman, kurang makmur, dan kurang berdaulat.
Kedutaan Besar China di Panama membantah tuduhan Hegseth soal Beijing mencampuri operasi terusan tersebut. “China tidak pernah mengambil bagian dalam pengelolaan atau pengoperasian Terusan Panama,” tegas Kedutaan Besar China.
Beijing menyerukan Washington untuk menghentikan pemerasan dan penjarahan terhadap Panama dan negara-negara lainnya di kawasan tersebut. Kedutaan Besar China balik menuduh AS berupaya merusak kerja sama antara China dan Panama.
“China selalu menghormati kedaulatan Panama sehubungan dengan terusan tersebut,” tegas kedutaan dalam pernyataannya. (nvc/ita/red)