By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Juang Sumatera Juang Sumatera Juang Sumatera
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Reading: Pengusaha Teriak-Minta Tolong, Ormas Minta THR Sampai Segel Pabrik
Share
Font ResizerAa
Juang Sumatera Juang Sumatera
  • Advetorial
  • Bisnis
  • Budaya
  • Digital
  • Industri
  • Infrastruktur
  • Keuangan
  • Listrik
Search
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Have an existing account? Sign In
Follow US
Nasional

Pengusaha Teriak-Minta Tolong, Ormas Minta THR Sampai Segel Pabrik

By Redaksi Published 21 Maret 2025
Share
4 Min Read
Photo ilustrasi uang
SHARE

JAKARTA, Juangsumatera.com – Menjelang hari raya, dunia usaha kerap dihadapkan pada fenomena lama yang terus berulang, yakni permintaan tunjangan hari raya (THR) oleh oknum organisasi masyarakat (ormas). Bahkan ulah ormas semakin mengkhawatirkan, tidak memberi THR pabrik disegel.

Meski bukan hal baru, praktik ini semakin menjadi perhatian karena berkembangnya modus pemaksaan yang meresahkan para pengusaha. Menurut Wakil Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jakarta, Nurjaman, permintaan THR oleh ormas sudah terjadi sejak lama. Bahkan, katanya, sudah terjadi sejak zaman Orde Baru.

“Sudah lama, dari zaman Orde Baru ini juga sudah mulai ada. Dulu itu mungkin sifatnya sukarela, tidak ada maksa. Kalau iya, ya kasih, kalau enggak juga nggak apa-apa,” kata Nurjaman kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/3/2025).

Nurjaman menyebut fenomena pemaksaan THR ini tidak hanya berdampak pada beban finansial pengusaha, tetapi juga menciptakan ketidaknyamanan dalam iklim investasi.

“Kalau ada pemaksaan begitu, akhirnya kan akan mendorong kepada bahwa negara kita atau wilayah kita ini tidak ramah akan investasi,” tutur dia.

Menurutnya, bukan soal besar kecilnya jumlah yang diminta, tetapi efek psikologis yang ditimbulkan. “Makin dipaksakan ya kami-kami makin ogah untuk memberikan karena merasa terpaksa,” sambungnya.

Selain itu, pengusaha menilai bahwa ormas tidak memiliki kontribusi nyata terhadap perusahaan. “Kami juga mendahulukan THR kepada karyawan-karyawan kami yang ada kontribusi besar. Ormas-ormas kan nggak ada kontribusinya. Apa sih kontribusinya? Nyaris nggak ada,” tegasnya.

Meskipun permintaan THR secara sukarela masih bisa ditoleransi pihak pengusaha, Nurjaman menegaskan, jika permintaan sumbangan itu sudah bersifat memaksa, maka itu jelas merupakan pelanggaran hukum.

“Ya sudah pastinya itu ilegal,” kata Nurjaman. Namun, dalam praktiknya, banyak pengusaha yang tetap memberikan THR kepada oknum ormas, lantaran takut akan konsekuensi yang bisa mengganggu bisnis mereka.

“Ya resikonya dikata-katain. Bergantung ke wilayahnya, ada juga yang punya resiko, misalnya hal-hal yang enggak terduga,” ungkapnya.

Bahkan, ada kemungkinan perusahaan yang menolak memberikan THR bakal menghadapi tekanan yang lebih serius. “Kalau nggak dikasih, rasa ketakutan ada lah,” tambahnya.

Menghadapi tekanan semacam ini, Nurjaman justru menyarankan agar pengusaha bersikap tegas. “Kalau sudah cara begitu, malah saya merekomendasikan kepada teman-teman untuk tidak diberikan saja,” kata Nurjaman.

Menurutnya, memberi karena terpaksa justru akan memperkuat praktik buruk ini. “Kita ini enggak bisa dipaksa. Masa dipaksa buat kasih sumbangan? Kalau ada yang begitu lagi, saya menyarankan untuk jangan diberi. Yang mending kita laporkan aja,” tegasnya.

Meski begitu, Nurjaman mengakui bahwa sejauh ini para pengusaha belum sampai pada tahap melaporkan praktik pemaksaan ini ke aparat.

“Ya kita tidak sejauh itulah. Selama masih bisa mereka bersadar diri, ya enggak perlu lah. Sama-sama cari hidup lah,” ujarnya.

Pada akhirnya, Nurjaman menilai peran pemerintah sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan usaha yang kondusif dan bebas dari intimidasi.

“Nah di sini negara perlu hadir untuk memberikan rasa nyaman, rasa aman kepada investasi, kepada investor. Sehingga kita akan tercipta negara kita, khususnya wilayah-wilayah di sekitar itu, menjadi ramah investasi,” kata dia.

Selain penegakan hukum, ia menilai perlu ada pembinaan terhadap ormas agar bisa mencari sumber pendanaan dengan cara yang benar.

“Ormas sebenarnya sah-sah saja, tetapi bagaimana mencari sumber pendanaannya dengan cara yang benar, jangan dengan cara yang begitu,” pungkasnya. (wur/red)

Redaksi 21 Maret 2025 21 Maret 2025
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Berikan Ulasan Anda untuk Berita ini
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Previous Article Hasto Kristiyanto Seret Nama Jokowi di Sidang Eksepsi
Next Article Jalan Kantor Bupati Kampar Gelap Gulita Malam Hari Sudah Satu Munggu
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Nasional

Prabowo Pantau Uji Tembak Torpedo Kapal Selam

31 Oktober 2025
Nasional

Inggris Sumbang Rp 77,2 M Bersihkan Ranjau di Gaza

31 Oktober 2025
Nasional

Rahayu Saraswati Tetap Jabat Anggota DPR Dari Hasil Putusan MKD

30 Oktober 2025
Nasional

20 Orang Tewas di Haiti Karena Banjir Dipicu Badai Melissa

30 Oktober 2025
Show More

JUANG SUMATERA

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Sekilas

Menyajikan berita, informasi, data, dan hasil riset secara mendalam bagi kepentingan para pemimpin bisnis dan pengambil kebijakan, namun dikemas secara lugas dan atraktif agar mudah dipahami publik.
Kategori Lainnya
  • Riau
  • Infrastruktur
  • Digital
  • Keuangan
 
  • Bisnis
  • Industri
  • Listrik
  • Pertambangan

Langganan Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
© juangsumatera.com - All Right Reserved
Welcome Back!

Masuk ke akun Anda

Lost your password?