By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Juang Sumatera Juang Sumatera Juang Sumatera
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Reading: NATO Warning Perang Gaya Baru Lawan Rusia
Share
Font ResizerAa
Juang Sumatera Juang Sumatera
  • Advetorial
  • Bisnis
  • Budaya
  • Digital
  • Industri
  • Infrastruktur
  • Keuangan
  • Listrik
Search
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Have an existing account? Sign In
Follow US
Nasional

NATO Warning Perang Gaya Baru Lawan Rusia

By Redaksi Published 28 Oktober 2025
Share
3 Min Read
Photo ilustrasi
SHARE

JAKARTA, Juangsumatera.com – Presiden Estonia Alar Karis memperingatkan bahwa agresi Rusia terhadap Ukraina dan Eropa harus dipahami sebagai jenis perang yang berbeda, bukan sekadar konflik konvensional.

Karis menegaskan bahwa ancaman yang dihadapi Eropa kini telah bergeser ke bentuk perang hibrida-menggabungkan serangan militer, sabotase teknologi, dan teror psikologis lintas batas.

“Saya pikir Rusia menimbulkan kecemasan di mana-mana,” kata Karis, dilansir Newsweek, Senin (27/10/2025) dan dikutip dari CNBC Indonesia.

Drone mereka sudah mencapai Denmark dan tempat-tempat lain, jadi kita semua harus bersiap menghadapi perang jenis baru ini.

Estonia, negara kecil di Baltik yang berbatasan langsung dengan Rusia, hanya berjarak sekitar 650 kilometer dari Moskow dan kurang dari 160 kilometer dari St. Petersburg. Dalam dua bulan terakhir, Moskow diduga telah melakukan serangkaian pelanggaran udara di wilayah Lithuania dan Estonia, tindakan yang disebut para pejabat Barat sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan hukum internasional.

“Putin selalu menguji batas,” ujar Karis. Kita sudah melihat drone Rusia di Polandia, Rumania, dan Denmark, serta insiden jet tempur di Estonia. Ini adalah perang hibrida. Ada juga gangguan GPS dan tindakan sabotase lainnya. Inilah yang dilakukan Rusia.

Karis menilai strategi Rusia kini lebih banyak berfokus pada pelemahan psikologis dan destabilisasi kawasan tanpa melancarkan invasi langsung. Meski demikian, ia tidak percaya Rusia akan secara terbuka menyerang negara anggota NATO.

“Saya tidak percaya Rusia akan menyerang negara NATO atau negara lain di Eropa, tetapi kita tetap harus siap untuk mencegah hal itu. Rusia tidak akan berani menguji Pasal 5,” katanya, merujuk pada ketentuan pertahanan kolektif NATO.

Menurut Karis, masyarakat Eropa seringkali lupa bahwa perang di Ukraina bukanlah konflik lokal semata. “Ini bukan hanya perang melawan Ukraina. Ini perang melawan Eropa, melawan seluruh dunia Barat,” ujarnya.

Ia menambahkan meskipun situasi perang telah berlangsung hampir empat tahun, banyak wilayah di Eropa bahkan di Ukraina sendiri yang masih berfungsi seolah-olah perang tidak terjadi.

Karis juga menanggapi upaya Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sejak kemenangannya dalam pemilihan 2024 berusaha menengahi perdamaian antara Moskow dan Kyiv. Trump diketahui telah menghubungi Presiden Vladimir Putin dan Presiden Volodymyr Zelensky dalam upaya memfasilitasi dialog damai.

Namun, setelah pertemuan langsung antara Trump dan Putin di Alaska pada Agustus lalu gagal menghasilkan kesepakatan konkret, pertemuan lanjutan yang dijadwalkan bulan ini juga dibatalkan.

“Putin tidak menginginkan perdamaian, itu sudah kita ketahui sejak lama,” tegas Karis. “Sulit menebak langkah berikutnya, tetapi satu hal pasti: Ukraina ingin damai, kami ingin damai, semua orang menginginkan damai, tapi Putin tidak.”

Trump sendiri mengatakan kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One bahwa ia hanya akan bertemu kembali dengan Putin jika yakin dapat membawa pulang kesepakatan yang nyata. Ia menuai kritik karena memberikan penyambutan mewah bagi Putin pada pertemuan sebelumnya, meski hasilnya nihil. (luc/luc/red)

Redaksi 28 Oktober 2025 28 Oktober 2025
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Berikan Ulasan Anda untuk Berita ini
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Previous Article Legislator NasDem Rajiv Dipanggil KPK, Terkait Kasus Korupsi CSR BI-OJK
Next Article KPK Usut Dugaan Kasus Whoosh, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan di 2015
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Nasional

Prabowo Pantau Uji Tembak Torpedo Kapal Selam

31 Oktober 2025
Nasional

Inggris Sumbang Rp 77,2 M Bersihkan Ranjau di Gaza

31 Oktober 2025
Nasional

Rahayu Saraswati Tetap Jabat Anggota DPR Dari Hasil Putusan MKD

30 Oktober 2025
Nasional

20 Orang Tewas di Haiti Karena Banjir Dipicu Badai Melissa

30 Oktober 2025
Show More

JUANG SUMATERA

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Sekilas

Menyajikan berita, informasi, data, dan hasil riset secara mendalam bagi kepentingan para pemimpin bisnis dan pengambil kebijakan, namun dikemas secara lugas dan atraktif agar mudah dipahami publik.
Kategori Lainnya
  • Riau
  • Infrastruktur
  • Digital
  • Keuangan
 
  • Bisnis
  • Industri
  • Listrik
  • Pertambangan

Langganan Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
© juangsumatera.com - All Right Reserved
Welcome Back!

Masuk ke akun Anda

Lost your password?