JAKARTA Juangsumatera.com – Tiga anggota militer Amerika Serikat tewas dan puluhan lainnya terluka di timur laut Yordania dekat perbatasan Suriah dalam serangan drone pada Minggu (28/1).
Hal itu diungkapkan langsung oleh Presiden Joe Biden. Biden menyalahkan kelompok-kelompok yang didukung Iran atas serangan tersebut, serangan mematikan pertama terhadap pasukan AS sejak perang Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober dan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh Timur Tengah.
“Meskipun kami masih mengumpulkan fakta-fakta serangan ini, kami tahu serangan itu dilakukan oleh kelompok militan radikal yang didukung Iran yang beroperasi di Suriah dan Irak,” kata Biden dalam sebuah pernyataan, dilansir Reuters, Senin (29/1) dikutip dari CNBC Indonesia.
Jangan ragu – kami akan meminta pertanggungjawaban semua pihak pada waktu dan cara yang kami pilih, katanya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin juga menyampaikan ancaman tersebut dan ia serta para pejabat senior lainnya memberi pengarahan kepada Biden pada hari sebelumnya mengenai serangan tersebut.
Setidaknya 34 personel dievaluasi untuk kemungkinan cedera otak traumatis, kata seorang pejabat AS kepada Reuters, yang berbicara tanpa menyebut nama. Dua pejabat berbeda mengatakan beberapa pasukan AS yang terluka dievakuasi secara medis dari pangkalan untuk perawatan lebih lanjut.
Dua pejabat AS mengatakan pesawat tak berawak itu menyerang dekat barak pada pagi hari, yang bisa menjelaskan tingginya jumlah korban jiwa.
Perlawanan Islam di Irak, sebuah organisasi payung kelompok militan garis keras yang didukung Iran, mengeklaim melakukan serangan di tiga pangkalan, termasuk satu di perbatasan Yordania-Suriah.
Serangan tersebut merupakan eskalasi besar dari situasi yang sudah tegang di Timur Tengah, di mana perang pecah di Gaza setelah serangan kelompok Islam Palestina Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Serangan Israel berikutnya di Gaza telah menewaskan lebih dari 26.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan setempat.
Sejak itu, pasukan AS telah diserang lebih dari 150 kali oleh kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah, menyebabkan sedikitnya 70 korban jiwa sebelum serangan pada Minggu tersebut, sebagian besar dari mereka mengalami cedera otak traumatis.
Sementara itu, pasukan Houthi di Yaman, yang secara teratur menyerang kapal-kapal komersial yang melewati perairan Laut Merah, mundur ke lepas pantai Yaman.
Meskipun Amerika Serikat sejauh ini mempertahankan pernyataan resmi bahwa Washington tidak berperang di wilayah tersebut, Amerika Serikat telah melakukan pembalasan terhadap kelompok-kelompok yang didukung Iran di Irak dan Suriah dan melakukan serangan terhadap militer Houthi di Yaman. (Tim)