WASHINGTON DC,Juangsumatera.com –
Kapal induk Amerika Serikat (AS), USS Gerald R Ford, telah tiba di perairan Amerika Latin, yang secara dramatis menambah pengerahan aset militer Washington di kawasan tersebut saat ketegangan dengan Venezuela semakin meningkat.
Presiden Donald Trump, seperti dilansir Reuters, Rabu (12/11/2025) dan dikutip dari detiknews, memerintahkan pengerahan USS Gerald R Ford bulan lalu. Pengerahan itu menambah penumpukan aset militer AS, mencakup delapan kapal perang, kapal selam bertenaga nuklir, dan sejumlah jet tempur siluman F-35, yang terlebih dahulu dikerahkan ke Karibia.
USS Gerald R Ford, yang mulai ditugaskan tahun 2017 lalu, merupakan kapal induk terbaru AS dan kapal induk terbesar di dunia, dengan membawa lebih dari 5.000 personel militer di dalamnya.
Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, pada Selasa (11/11), telah mengonfirmasi kedatangan USS Gerald R Ford di kawasan Amerika Latin, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters.
Pentagon mengatakan bahwa kapal induk AS itu akan membantu operasi mengganggu perdagangan narkotika dan melemahkan serta membongkar Organisasi Kriminal Transnasional.
Kehadiran kapal induk AS di kawasan Amerika Latin ini semakin memperdalam ketegangan dengan Venezuela, dengan Presiden Nicolas Maduro berulang kali menuduh bahwa pengerahan aset militer AS dirancang untuk menggulingkan dirinya dari kekuasaan.
Washington pada Agustus lalu menggandakan tawaran hadiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan Maduro menjadi US$ 50 juta, terkait tuduhan perdagangan narkoba dan keterlibatan dengan kelompok kriminal. Tuduhan itu telah dibantah Maduro.
Militer AS sejauh ini telah melancarkan setidaknya 19 serangan terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba di perairan Karibia dan lepas pantai Pasifik di kawasan Amerika Latin. Sedikitnya 76 orang tewas dalam serangan-serangan tersebut.
Ketika AS pertama mengumumkan pengerahan USS Gerald R Ford, Maduro memperingatkan bahwa “jutaan pria dan wanita bersenjata akan berbaris di seluruh negeri” jika Washington melakukan intervensi terhadap Caracas.
Venezuela mengerahkan berbagai persenjataan, termasuk senjata buatan Rusia yang berusia puluhan tahun, dan berencana melancarkan perlawanan gerilya atau menebar kekacauan jika AS melancarkan serangan udara atau darat terhadap wilayahnya. (nvc/ita/red)


