BEIRUT, Juangsumatera.com – Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap wilayah Lebanon bagian selatan pada Jumat (28/3).
Gempuran ini dilancarkan setelah Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengancam Beirut atas serangan roket terbaru yang ditembakkan dari wilayah negara tersebut.
Serangan ini semakin mengguncang gencatan senjata yang sudah rapuh antara Tel Aviv dan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.
Serangan roket yang melanda Israel, seperti dilansir AFP, Jumat (28/3/2025) dan dikutip dari detiknews, menjadi serangan kedua yang diluncurkan dari Lebanon sejak gencatan senjata berlaku pada November tahun lalu, dan kedua kalinya Hizbullah membantah terlibat serangan roket itu.
“Jika tidak ada ketenangan di Kiryat Shmina dan komunitas Galilea, tidak akan ada ketenangan juga di Beirut,” tegas Katz dalam ancaman terbarunya, merujuk pada kota-kota di Israel yang menjadi target serangan roket dari Lebanon.
Pernyataan militer Israel menyebut dua “proyektil” ditembakkan dari Lebanon ke Israel, dengan satu proyektil berhasil dicegat dan satu lainnya jatuh di dalam wilayah Lebanon. Pernyataan lanjutan militer Tel Aviv mengumumkan mereka “menyerang target teror Hizbullah di Lebanon bagian selatan”.
Hizbullah, dalam pernyataannya, menegaskan “penghormatan pihaknya terhadap perjanjian gencatan senjata dan menyangkal keterlibatan apa pun dalam peluncuran roket hari ini dari Lebanon bagian selatan”.
Menhan Katz menegaskan “pemerintah Lebanon bertanggung jawab langsung atas setiap serangan ke arah Galilea”.
Serangan udara terbaru Israel, menurut laporan kantor berita National News Agency (NNA), menghantam area di sekitar sejumlah desa di bagian selatan Lebanon, termasuk Naqura yang menjadi lokasi markas pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
NNA juga melaporkan gempuran Tel Aviv melanda area Jezzine di sebelah utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer di sebelah utara perbatasan Lebanon-Israel.
Gencatan senjata yang berlangsung sejak November tahun lalu telah mengakhiri sebagian besar pertempuran antara Israel dan Hizbullah, meskipun Tel Aviv sesekali melancarkan serangan terhadap wilayah Lebanon bagian selatan.
Serangan roket terhadap wilayah Israel pada Jumat (28/3) terjadi beberapa jam setelah gempuran Tel Aviv lainnya menewaskan sedikitnya enam orang di wilayah selatan Lebanon, dengan Israel mengklaim menargetkan anggota Hizbullah. (nvc/idh/red)