JAKARTA, Juangsumatera.com – Pemerintah Iran mengutuk serangan yang dilakukan oleh musuh bebuyutannya, Israel, di Lebanon selatan terhadap basis sekutu dekatnya, kelompok Hizbullah.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (17/10/2025) dan dikutip dari detiknews, dalam sebuah pernyataan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, mengatakan serangan tersebut merupakan “pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon.
Sebelumnya, otoritas Lebanon mengatakan pada hari Kamis (16/10) bahwa Israel telah menewaskan satu orang dan melukai tujuh orang dalam serangan di Lebanon, yang menurut militer Israel menargetkan Hizbullah dan kelompok-kelompok sekutunya.
Presiden Lebanon, Joseph Aoun, mengatakan serangan tersebut telah menghantam fasilitas sipil. Dia mengecam apa yang ia sebut sebagai pelanggaran gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel yang dinegosiasikan tahun lalu.
Teheran adalah pendukung utama Hizbullah. Namun, kelompok tersebut telah sangat dilemahkan oleh permusuhan terbarunya dengan Israel dan penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang menyediakan jalur darat menuju Iran.
Hal ini menjadi pukulan tersendiri bagi Iran, yang juga terkena dampak serangan Israel dan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklirnya selama perang 12 hari dengan Israel tahun ini.
Hizbullah dan Israel kemudian menyepakati gencatan senjata pada bulan November lalu, setelah lebih dari setahun permusuhan yang berpuncak pada dua bulan perang terbuka.Namun demikian, Israel telah berulang kali menggempur wilayah Lebanon.
Baqaei juga menuduh Prancis dan Amerika Serikat yang merupakan penjamin gencatan senjata tidak bertindak dan bersikap lunak terhadap Israel atas apa yang disebutnya sebagai pelanggaran berulang terhadap perjanjian gencatan senjata tersebut. (ita/Ita/red)


