BEIJING, Juangsumatera.com – Pemerintah China menegaskan dukungan terhadap Iran dalam mempertahankan kedaulatan, keamanan dan martabat nasionalnya.
Dukungan itu disampaikan oleh Beijing saat Teheran mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel atas kematian pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di wilayahnya dua pekan lalu.
Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (12/8/2024) dan dikutip dari detiknews mengungkapkan bahwa dukungan untuk Iran itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Wang Yi saat berbicara via telepon dengan Pelaksana Tugas (Plt) Menlu Iran Ali Bagheri-Kani pada Minggu (11/8) waktu setempat.
“China mendukung Iran dalam mempertahankan kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya sesuai dengan hukum, dan dalam upayanya menjaga perdamaian dan stabilitas regional, serta siap menjaga komunikasi erat dengan Iran,” ucap Wang dalam percakapan telepon dengan Bagheri-Kani, seperti dikutip Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya.
Dalam percakapan telepon dengan Bagheri-Kani, Wang juga mengulangi kembali kecaman China terhadap pembunuhan Haniyeh di Teheran pada 31 Juli lalu, dengan menyebut serangan yang menewaskan pemimpin politik Hamas itu telah melanggar kedaulatan Iran dan mengancam stabilitas regional.
Baik Hamas maupun Teheran menuduh Israel sebagai dalang dari serangan yang menewaskan Haniyeh. Iran bahkan bersumpah untuk menghukum dengan keras Israel atas pembunuhan tersebut.
Tel Aviv sejauh ini belum memberikan komentar apa pun atas kematian Haniyeh. Negara Yahudi tersebut tidak mengaku atau menyangkal tanggung jawab atas pembunuhan itu, yang memicu kekhawatiran bahwa perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza akan meluas menjadi perang Timur Tengah.
Wang mengatakan kepada Bagheri-Kani, dalam percakapan telepon keduanya, bahwa pembunuhan Haniyeh telah secara langsung merusak proses negosiasi gencatan senjata Gaza dan merusak perdamaian dan stabilitas regional.
Dalam pernyataan sebelumnya, Bagheri-Kani menegaskan, tekad Iran untuk menghukum Israel atas pembunuhan Haniyeh dua pekan lalu.
“Republik Islam Iran akan menjadikan pelanggaran Israel memiliki harga yang tinggi untuk rezim transgresif ini dengan tindakan yang sah dan tegas,” cetus Bagheri-Kani dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Luar Negeri Iran pada Minggu (11/8) waktu setempat, seperti dilansir Bloomberg.
Dia tidak mengungkapkan secara spesifik mengenai potensi skala atau waktu pembalasan yang direncanakan Iran terhadap Israel.
Bagheri-Kani menjabat Plt Menlu Iran sejak Menlu Hossein Amir-Abdollahian tewas dalam kecelakaan helikopter bersama mendiang Presiden Ebrahim Raisi pada Mei lalu. (nvc/ita/tim)