JAKARTA, Juangsumatera.com – Kapal selam wisata bernama Sindbad tenggelam di lepas pantai Hurghada Laut Merah, Mesir pada Kamis (27/3/2025) pukul 10.00 waktu setempat.
Dikutip dari BBC, Kamis (27/3/2025) dan dilansir dari Kompas.com, kapal selam Sindbad itu membawa 45 wisatawan dari berbagai negara saat tenggelam.
Insiden tersebut menyebabkan enam orang wisatawan asal Rusia meninggal, dua di antaranya adalah anak-anak. Sementara 39 wisatawan lainnya berhasil diselamatkan dengan beberapa di antaranya mengalami luka parah. Mereka berasal dari Rusia, India, Norwegia, Swedia, dan Mesir.
Ambulans dari lokasi setempat berkumpul di pelabuhan untuk menjemput para korban dan membawa mereka ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Hurghada sendiri merupakan destinasi wisata populer di Laut Merah Mesir yang terkenal dengan pantai dan terumbu karangnya.
Asosiasi Operator Tur Rusia menyampaikan, kecelakaan itu diduga disebabkan karena kapal selam telah menabrak karang di Laut Merah dan kehilangan tekanan.
Tabrakan itu terjadi di kedalaman 65 kaki atau 20 meter di bawah permukaan laut. Sementara kapal selam yang dioperasikan oleh Sindbad Submarines itu akan membawa para wisatawan hingga kedalaman maksimum 25 meter.
Semua kunjungan wisata serta penjualan tiket untuk tur kapal selam kini telah ditangguhkan dan dibatalkan. Meski demikian, hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang mengenai penyebab kapal selam itu tenggelam dan menewaskan enam orang.
Ketika itu, tidak ada tanda-tanda air pasang atau berombak di Laut Merah. Laut hanya memiliki tinggi gelombang sekitar 0,2 meter. Selain itu, cuaca pada saat itu berangin sangat ringan sekitar 5 km/jam dan tidak ada awan rendah di langit.
Melalui lamannya, Sindbad Submarines sebagai operator kapal selam Shinbad menyatakan memiliki tim ahli dengan pengalaman bertahun-tahun.
Kapal selam itu juga telah direkayasa di Finlandia untuk mempertahankan tekanan di bawah air hingga 75 meter, sehingga bisa memastikan keamanan dan keandalannya. (red)