KAMPAR, Juangsunatera.com — Kabupaten Kampar Provinsi Riau termasuk daerah yang kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA). Kekayaan itu tersebar di seluruh 21 Kecamatan, namun tetap saja masih ditemukan rumah masyarakatnya mirip seperti kandang ayam.
Rumah tidak layak huni mirip kandang ayam itu adalah milik Onga Inur (nama panggilan), warga di RT 02, RW 03, Dusun Sukun, Desa Ganting Damai, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar.
Menurut Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Riau, Larshen Yunus, bahwa kondisi rumah yang tidak layak huni itu sangatlah memprihatinkan, faktor ekonomi adalah penyebabnya.
“Kondisi rumah Onga Inur itu sangat memprihatinkan! sangat tidak layak untuk ditempati manusia. Atap dan dinding yang sudah rapuh, bahkan bocor sekaligus dan banjir ketika hujan datang, ungkap Larshen Yunus.
Ketua DPD KNPI Provinsi Riau itu tegaskan lagi, bahwa Negara harus bertanggung jawab dengan kondisi Onga Inur tersebut. Negara wajib menghadirkan solusi dan keadilan terhadap warganya sendiri.
Negara yang kami maksud mulai dari jajaran Kepala Desa (Kades) Ganting Damai atas nama Hermunis, selaku Kades. Kades diminta untuk bertanggung jawab sesuai dengan Kapasitas masing-masing.
Begitu juga Camat Salo yang tentu ikut bertanggung jawab dengan Kondisi Onga inur serta Penjabat (Pj) Bupati Kampar, yang selama ini kinerjanya selalu dinilai warga sangat buruk, penuh dengan sandiwara, spekulasi dan pencitraan belaka.
Bayangkan saja, dalam sebuah kesempatan beberapa hari ini, justru Pj Bupati Kampar, Hambali SE MBA MH menyampaikan niatnya untuk kembali menjadi Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) yang definitif, pasca dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Kampar tanggal 20 Febuari 2025 esok, terang Larshen Yunus.
Diterangkan lebih lanjut oleh nya, wakil rakyat di Gedung DPRD Kabupaten Kampar sekaligus Anggota DPRD Provinsi dan Pusat yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Riau 2 Kabupaten Kampar, hingga jajaran Kepolisian, Kejaksaan dan lain-lain, yang faktanya terbukti tidak memiliki rasa empati, ditengah kemewahan mereka, justru ada warganya yang tinggal dan hidup ditempat layaknya kandang ayam. (Tim)