KAMPAR, Juangsumatera.com – Penjabat (Pj) Bupati Kampar Hambali, SE, M,B,A, MH sampaikan laporan kinerja triwulan III ke Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) di Jakarta, Senin (23/9/2024).
Dalam pemaparan laporan Tri Wulan ke III Pj. Bupati Kampar menjelaskan 5 (lima) indikator penilaian Penjabat Bupati Kampar triwulan III periode 22 Juni sampai dengan 22 September 2024.
Angka inflasi saat ini year on year yaitu 2,00% jika dibanding angka inflasi pada triwulan kedua (mei 2024) sebesar 6,5% terjadi penurunan angka inflasi 4,55 %. Hal ini terjadi juga untuk angka inflasi tahun kelender, yang pada triwulan kedua 1,76% menjadi 0,35% pada triwulan kedua ini (agustus 2024 terhadap desember 2023).
Berdasarkan kelompok pengeluaran year on year, kelompok pengeluaran yang memilik andil besar yaitu dari kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau (0,86%).
Hambali juga menjelaskan upaya yang telah dilakukan dalam rangka pengendalian inflasi. Pengendalian inflasi yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten kampar melalui strategi 4k (ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, komunikasi efektif), yaitu ketersediaan pasokan untuk menjaga ketersediaan pasokan.
Ia juga menyampaikan upaya yang akan dilakukan dalam pengendalian inflasi, pemerintah Kabupaten Kampar melakukannya dengan strategi 4 k pengendalian inflasi.
Ketersediaan pasokan melakukan gerakan menanam komoditi penyumbang inflasi antara lain padi dan cabai melakukan koordinasi dengan daerah penghasil pangan, antara lain ke Kabupaten Limapuluh Kota, Payakumbuh, Kota Bukit Tinggi, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok.
Diterangkan lebih lanjut oleh Hambali, melakukan tindak lanjut kerjasama antar daerah dengan beberapa daerah pemasok pangan antara lain dengan kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok dan kabupaten Limapuluh Kota Provinsi Sumatera Barat melalui penandatanganan perjanjian kerjasama, dilakukan dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan.
Selanjutnya Hambali memaparkan, dalam aspek stunting jumlah jiwa stunting Kabupaten Kampar tahun 2023 yaitu 571 orang menurun dari tahun sebelum tahun 2022 yaitu 662 orang.
Prevalensi stunting tahun 2023 yaitu 7,6%, menurun 6,9% dari tahun 2022 sebesar 14,6%, untuk tahun 2024 ditargetkan menurun menjadi 5% dan target 0%.
Selanjutnya aspek kemiskinan ekstrem Hambali menjelaskan, jumlah penduduk yang mengalami kemiskinan ekstrem jumlah penduduk yang mengalami kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kampar berdasarkan surat keputusan Bupati kampar nomor 050-462/v/2023 tentang data bnba kemiskinan ekstrem, sebanyak 18.271 jiwa (3.517 kk) miskin ekstrem di kabupaten kampar.
Diperoleh dari estimasi yang di hitung oleh satgas data p3ke kemenko pmk terjadi penurunan dari 1.73% ke angka 0.36% pada tahun 2023, indikator masyarakat miskin ektrem di Kabupaten Kampar dilihat dari jenis pendidikan, pekerjaan, rumah tidak layak huni, sanitasi, sumber air minum dan penerima program bantuan sosial.
Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem melakukan verifikasi data kemiskinan ekstrem dari data desil 1 menko pmk yang berjumlah 14.153 kk, penetapan jumlah masyarakat miskin esktrem di Kabupaten Kampar sejumlah 3.517 kk di Kabupaten Kampar tahun 2023.
Koordinasi dengan Gubernur Riau terkait masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sejumlah 1.002 kk (50%) akan ditanggung oleh provinsi riau dan 50% lainnya ditanggung oleh pemerintah Kabupaten Kampar, terang Hambali. (prot/tim)