JAKARTA, Juangsumatera.com – Milisi penguasa Yaman, Houthi, kembali meluncurkan serangan ke kapal dagang di Laut Merah dan wilayah Israel. Hal ini terjadi saat kelompok itu masih terus memberikan dukungannya kepada milisi Gaza Hamas yang berperang melawan Israel.
Pada Kamis, lembaga keamanan Inggris, Ambrey, mengatakan ada ledakan yang muncul di wilayah laut Merah sekitar 19 mil dari garis pantai Yaman. Ledakan itu mengenai sebuah kapal yang sedang berlayar dari Eropa ke Uni Emirat Arab.
“Kapal tersebut sesuai dengan profil target Houthi Yaman, yang telah menyerang kapal-kapal di lepas pantai negara itu selama beberapa bulan,” kata Ambrey dalam sebuah catatan, lapor Reuters Jumat (7/6/2024) dan dikutip dari CNBC Indonesia.
Belum ada laporan jelas mengenai profil kapal yang diserang. Pihak Houthi juga belum menjelaskan terkait serangan ini.
Selain di Laut Merah, Houthi juga meluncurkan serangan ke dua kapal di Haifa, Israel.
Kelompok Yaman pro-Iran itu mengatakan, serangan itu bagian dari operasi militer diluncurkan bersama dengan kelompok Irak, yang bertujuan untuk memberikan Israel pelajaran atas serangannya di Rafah.
“Yang pertama menargetkan dua kapal yang membawa peralatan militer di pelabuhan Haifa, yang kedua menargetkan sebuah kapal yang melanggar keputusan untuk melarang masuk ke pelabuhan tersebut,” kata juru bicara Houthi, Yahya Saree pada hari Kamis, kepada Al Jazeera.
“Kedua operasi tersebut dilakukan dengan sejumlah (drone) dan serangannya akurat,” tambahnya.
Pihak Israel dengan cepat mengatakan, bahwa klaim Houthi ini tidak benar.
Dalam beberapa bulan terakhir, Houthi melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang terafiliasi atau terkait dengan Israel dan sekutunya di wilayah Laut Merah dan Teluk Aden sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi Palestina, Hamas, dan warga Gaza.
Serangan seperti ini pun telah memaksa perusahaan-perusahaan melakukan pengalihan yang panjang dan memakan biaya di sekitar Afrika bagian Selatan, dan memicu kekhawatiran bahwa perang Israel-Hamas dapat mengganggu stabilitas Timur Tengah secara lebih luas.
Dalam kondisi normal, lebih dari seperempat kargo peti kemas global melintasi laut Merah. Barang tersebut termasuk pakaian jadi, peralatan rumah tangga, suku cadang mobil, bahan kimia, dan produk pertanian seperti kopi.
Sementara itu, Houthi mengklaim akan banyak melibatkan sekutu-sekutu lainnya seperti Hizbullah di Lebanon untuk menyerang Israel. Hal ini akan dilakukan bila Tel Aviv tetap menyerbu wilayah Gaza.
“Israel harus menantikan operasi gabungan kami yang lebih spesifik sampai agresi brutal dan kriminalnya berhenti dan pengepungannya terhadap rakyat kami di Jalur Gaza dicabut,” tambah Saree. (sef/sef/tim)