JALUR GAZA Juangsumatera.com – Dalam 48 jam setelah Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan putusan, Israel terus membunuh warga Palestina di Gaza sama banyaknya dengan yang terjadi sebelum sidang digelar.
Hal tersebut diungkapkan oleh sebuah kelompok pemantau hak asasi manusia (HAM) Euro-Mediterania, Senin (29/1).
Sebagaimana diberitakan Al Jazeera, kelompok yang berbasis di Jenewa itu melaporkan bahwa tentara Israel telah membunuh sedikitnya 373 warga Palestina -termasuk 345 warga sipil- dan melukai 643 orang lainnya dalam dua hari setelah putusan ICJ atas dugaan tindakan genosida dikutip dari Kompas.com.
Diterangkan nya lebih lanjut, Israel juga telah meningkatkan upayanya untuk membuat warga (Palestina) kelaparan serta secara paksa mengusir mereka dari rumah-rumah mereka di Jalur.
Bertentangan dengan putusan pengadilan tertinggi dunia dan melanggar kewajiban internasional sendiri, termasuk terhadap hukum dan prinsip-prinsip internasional, kata Euro.
“Israel terus melakukan pelanggaran mengerikan yang merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk genosida terhadap rakyat Palestina,” ungkap Euro-Mediterania.
Sebelumnya, Mahkamah Internasional pada Jumat (26/1) secara resmi memerintahkan Israel untuk menyetop genosida terhadap warga Palestina.
Pengadilan dunia di Den Haag, Belanda tersebut juga memerintahkan Israel untuk membantu warga sipil di Gaza Palestina meski Israel tidak menyetujui gencatan senjata seperti yang diminta oleh Afrika Selatan.
Diketahui, Afrika Selatan membawa kasus (genosida) ini ke ICJ awal Januari 2024. Afrika Selatan meminta agar diberikan tindakan darurat, yakni untuk menghentikan perang antara Israel dengan kelompok Hamas.
Pasalnya, perang tersebut telah menewaskan lebih dari 26.000 warga Palestina yang sebagian besar korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Afrika Selatan menuduh Israel melakukan genosida yang dipimpin negara Israel dalam serangannya. Serangan itu dimulai setelah kelompok Hamas menyerbu Israel dan menewaskan 1.200 orang dan menculik lebih dari 240 orang. (Tim)