By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Juang Sumatera Juang Sumatera Juang Sumatera
Notification Show More
Font ResizerAa
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Reading: Utang Pemerintah Tembus Rp10.269 T Akhir 2024
Share
Font ResizerAa
Juang Sumatera Juang Sumatera
  • Advetorial
  • Bisnis
  • Budaya
  • Digital
  • Industri
  • Infrastruktur
  • Keuangan
  • Listrik
Search
  • Home
  • Bisnis
  • Budaya
  • Olahraga
  • Riau
    • Bengkalis
    • Dumai
    • Inhil
    • Inhu
    • Kampar
    • Kuansing
    • Meranti
    • Pekanbaru
    • Pelalawan
    • Rohil
    • Rohul
  • Peristiwa
  • Politik
  • Lainnya
    • Opini
    • Wisata
Have an existing account? Sign In
Follow US
Keuangan

Utang Pemerintah Tembus Rp10.269 T Akhir 2024

By Redaksi Published 4 Juli 2025
Share
3 Min Read
Photo ilustrasi tumpukan uang
SHARE

JAKARTA, Juangsumatera.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan posisi keuangan negara per 31 Desember 2024 menunjukkan total kewajiban pemerintah mencapai Rp10.269 triliun sampai akhir 2024.

Merujuk Peraturan Menteri Keuangan Nomor 86 Tahun 2008 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah, kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi pemerintah.

Nilai tersebut merupakan bagian dari neraca keuangan pemerintah yang mencatat total aset sebesar Rp13.692,4 triliun dan posisi ekuitas sebesar Rp3.424,4 triliun.

“Neraca pemerintah per 31 Desember 2024 mencerminkan posisi keuangan negara yang solid, total aset mencapai Rp13.692,4 triliun, posisi kewajiban Rp10.269 triliun, dan posisi ekuitas Rp3.424,4 triliun,” ujar Bendahara Negara itu dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-21, Selasa (1/7/2025) dikutip dari CNN Indonesia.

“Hal ini menggambarkan kekayaan bersih negara dan kapasitas fiskal yang tetap dapat terjaga dan diandalkan untuk menopang kebutuhan pembangunan nasional secara berkelanjutan,” imbuhnya lebih lanjut.

Ia juga menyampaikan realisasi belanja negara pada 2024 mencapai Rp3.359,8 triliun, tumbuh 7,6 persen dibandingkan 2023. Belanja ini diarahkan untuk melindungi masyarakat, menjaga stabilitas, serta mendukung program pembangunan nasional, termasuk pelaksanaan pemilu.

Seiring dengan itu, pendapatan negara tercatat Rp2.850,6 triliun atau tumbuh 2,4 persen dari tahun sebelumnya.

Dengan selisih belanja dan pendapatan tersebut, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 berada di level 2,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 2,7 persen.

“Hal ini menggambarkan kebijakan fiskal dikelola secara prudent dan berkelanjutan meskipun berbagai kebutuhan agenda nasional terus meningkat,” ujarnya.

Wanita yang akrab disapa Ani itu menjelaskan pembiayaan defisit dilakukan dengan bauran antara utang dan non utang.

Sepanjang 2024, realisasi pembiayaan utang ditekan lebih rendah dari target, berkat optimalisasi sumber pembiayaan yang efisien dan berisiko rendah. Ia menyebut reputasi fiskal Indonesia tetap terjaga di tengah tren suku bunga global yang tinggi.

Dari sisi operasional, pemerintah mencatat pendapatan sebesar Rp3.115,3 triliun, namun masih lebih rendah dari beban operasional sebesar Rp3.353,6 triliun.

Dengan demikian, defisit operasional tercatat Rp238,3 triliun. Dari sisi non operasional terdapat surplus sebesar Rp22,7 triliun, sehingga defisit keseluruhan menjadi Rp215,7 triliun.

Ani juga melaporkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pada 2024 mencapai Rp459,5 triliun. Setelah digunakan untuk pembiayaan APBN dan memperhitungkan penyesuaian lain, kas negara di akhir tahun mencapai Rp457,5 triliun.

“Saldo ini pada level memadai dan berfungsi untuk menyangga fiskal, terutama di dalam masa transisi pemerintahan dan menghadapi berbagai kemungkinan risiko dinamis global,” ucapnya.

Adapun laporan arus kas 2024 menunjukkan arus positif dari aktivitas pendanaan dan transitoris, sementara aktivitas operasi dan investasi mencatatkan arus negatif. (del/agt/red)

Redaksi 4 Juli 2025 4 Juli 2025
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Email Print
Berikan Ulasan Anda untuk Berita ini
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Previous Article Waka MPR Kecam Israel Bunuh Direktur Rumah Sakit RI di Gaza
Next Article Pejabat Kampar Tersandung Kasus Korupsi Lebih Baik Mundur
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait

Keuangan

Danantara Jalin Kerja Sama dengan SWF Qatar dan China

14 Juli 2025
Keuangan

Sri Mulyani Ingin Pemda Ikut Pikul Beban Dana Pensiunan

9 Juli 2025
Keuangan

Putra Mahkota Arab Saudi Suntik Danantara Rp 162 T

7 Juli 2025
Keuangan

Mentan Minta Tambahan Anggaran Jadi Rp 44 T

7 Juli 2025
Show More

JUANG SUMATERA

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Info Iklan

Sekilas

Menyajikan berita, informasi, data, dan hasil riset secara mendalam bagi kepentingan para pemimpin bisnis dan pengambil kebijakan, namun dikemas secara lugas dan atraktif agar mudah dipahami publik.
Kategori Lainnya
  • Riau
  • Infrastruktur
  • Digital
  • Keuangan
 
  • Bisnis
  • Industri
  • Listrik
  • Pertambangan

Langganan Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
© juangsumatera.com - All Right Reserved
Welcome Back!

Masuk ke akun Anda

Lost your password?