BEIRUT, Juangsumatera.com – Tentara Israel menembak mati 22 orang di Lebanon Selatan. Padahal, 22 orang tersebut hendak kembali ke rumah masing-masing karena gencatan senjata tengah berlangsung.
Dilansir AFP dan dikutip dari detiknews, Senin (27/1/2025), sesuai kesepakatan gencatan senjata, Israel harusnya menarik tentaranya dari Lebanon. Perjanjian tersebut mulai berlaku 27 November selama 2 bulan.
Inti dari perjanjian itu adalah tentara Lebanon akan dikerahkan bersama pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon Selatan. Sementara tentara Israel menarik diri dari Lebanon mulai 27 November 2024 sampai 27 Januari 2025.
Baik Israel maupun Lebanon menyalahkan keterlambatan implementasi perjanjian itu. Israel bersikukuh akan mempertahankan tentaranya di perbatasan dengan Lebanon.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan, pasukan Israel menembaki warga yang mencoba untuk kembali ke desa mereka yang masih berada di bawah pendudukan Israel.
Dilaporkan ada 22 orang yang tewas akibat aksi brutal tentara Israel. Termasuk 6 wanita dan seorang tentara. Sementara 124 orang lainnya terluka.
Militer Israel berdalih pasukannya menembak untuk menetralisir ancaman. “Pasukan yang beroperasi di Lebanon selatan melepaskan tembakan peringatan untuk menghilangkan ancaman,” pernyataan militer Israel.
“Seorang tersangka diidentifikasi mendekati pasukan,” lanjutnya. (isa/red)