KAMPAR, Juangsumatera.com – Luar biasa predator anak di Kabupaten Kampar Provinsi Riau, sampai saat ini sudah 2 orang predator anak. Kedua predator tersebut masih bebas menghirup udara segar dan berkiliaran.
Dilain sisi anak – anak perempuan yang menjadi korban kebiadaban predator trauma berat dan masa depan para korban juga terancam hancur.
Kedua predator tersebut yakni pertama inisial R, korban dari kebiadaban R sebanyak 6 orang anak dibawah umur di Kelurahan Pulau Kecamatan Bangkinang. R sudah 2 tahun menghilang dan belum tertangkap oleh pihak Polres Kampar.
Predator kedua yakni inisial AM, korban dari kebiadaban AM sebanyak lebih 3 orang anak dibawah umur. AM merupakan pengusaha sukses dan juga guru mengaji di Mushola di Desa Ranah Kecamatan Kampar dan AM melakukan perbuatan kejinya di Mushola dekat rumahnya.
Untuk kasus pelecehan seksual dengan pelaku AM berakhir damai di Polres Kampar dengan salah seorang keluarga korban baru – baru ini. Informasi yang beredar uang perdamaian untuk keluarga korban yang melapor 150 juta. Sampai saat ini AM masih bebas berkiliaran.
Salah seorang warga Kampar yang tidak mau disebut namanya kepada Juangsumatera.com, Sabtu (14/6/2025) dengan tegas mengatakan, untuk kasus predator anak di Desa Ranah Kecamatan Kampar dengan pelaku inisial AM harus dilanjutkan proses hukum nya Polres Kampar.
“Walaupun sudah ada perdamaian antara pelaku dengan keluarga korban, tetapi pidana nya tetap dilanjutkan. Kasus ini merupakan pelecehan seksual anak dibawah umur dan tidak boleh dihentikan proses hukum nya dan apalagi sudah banyak korban anak – anak dibawah umur,” terangnya.
Kalau para pelaku predator anak dibiarkan saja di Kampar dan tidak diproses hukum akan menambah para korban bagi anak – anak perempuan di Serambi Mekah Riau ini karena pelecehan seksual.
“Jangan hanya karena duit/uang anak – anak menjadi korban perdamaian. Anak – anak masih panjang masa depan nya dan jangan dihancurkan karena ada uang perdamaian,” tegas nya. (tim)